oleh

Tim Ekspedisi Saka Kencana Dan Forum Genre Sukses Kibarkan Bendera Harganas Di Puncak Ciremai

-Berita-104 Dilihat

KUNINGAN – Bersamaan dengan berkumandangnya takbir di pelosok dunia, pada Rabu (28/6) Tim Ekspedisi Saka Kencana dan Forum Genre akhirnya berhasil mengibarkan bendera Harganas (Hari Keluarga Nasional) yang biasa diperingati setiap tanggal 29 Juni. Ekspresi puas dan bahagia tampak terpancar dari 12 orang remaja anggota tim ekspedisi yang dipimpin Sekretaris DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Alfalah Sidieqqy. Perjalanan yang memakan waktu 2 hari 1 malam akhirnya berbuah manis dan misi utama dapat terselesaikan.

Pengibaran bendera Harganas ini digagas oleh BKKBN Jawa Barat dan dalam pelaksanaannya melibatkan DPPKBP3A Kuningan. Pengibaran bendera di atap Jawa Barat ini menjadi simbol bagaimana kuatnya tekad pemerintah untuk menyelesaikan persoalan stunting di Indonesia. Meski harus bersusah payah dan menghadapi banyak rintangan, tetapi dengan keyakinan dan optimisme, dilandasi semangat kolaborasi, pemerintah bertekad membebaskan Indonesia dari kasus stunting di 2025. Hal tersebut dikatakan Elma Triyulianti saat melepas tim eksepedisi ini, Selasa lalu (27/6) di Desa Cisantana.

Perjuangan Saka Kencana dan Forum Genre ini memang tidak main-main. Padahal beberapa anggota tim baru pertama kalinya mendaki Gunung Ciremai.  Medan yang berat membuat sepatu yang digunakan anggota sampai solnya jebol dan harus diikat tali rafia agar solnya tidak terlepas hingga ke puncak.  Belum lagi harus menahan haus dan lapar karena menjelang puncak tidak ada mata air yang tersedia.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan menyatakan apresiasinya pada tim ekspedisi ini. “Saya sangat mengapresiasi kegigihan adik-adik Saka Kencana dan Forum Genre yang sukses mengibarkan bendera di puncak Ciremai, sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat. Harapan saya semangat mereka dapat kita tiru dan kita terapkan dalam upaya penanganan stunting di Kuningan khususnya. Hanya dengan kerjasama dan kolaborasi stunting ini bisa kita turunkan” Ujar Trisman.

Trisman juga menyampaikan bahwa kebijakan penurunan stunting tahun ini diarahkan pada intervensi bagi calon pengantin, kesehatan bayi di 1000 HPK serta kesehatan ibu hamil dan janin pasca persalinan.

“Itulah alasannya para remaja dilibatkan dalam kegiatan pencegahan stunting, sebagai calon pengantin mereka harus paham bagaimana menjaga kesehatan pribadi agar kelak anak-anak yang dilahirkan menjadi anak yang sehat dan bebas stunting”, pungkasnya.

Kegiatan pengibaran bendera, bakti sosial dan sosialisasi terkait stunting yang dilaksanakan di Desa Cisantana, menjadi rangkaian kegiatan peringatan Harganas tingkat Jawa Barat. Sedangkan, Peringatan puncak Harganas tingkat Jawa Barat akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang di Pangandaran. Rencananya di sana akan dilakukan pula pengibaran Bendera Harganas di bawah laut Pangandaran. Hal ini menjadi simbol bahwa penuntasan kasus stunting dilakukan secara masif hingga ke berbagai pelosok di Jawa Barat. (BagProkompim/SetdaKuningan)