oleh

Warga Desak Pembangunan Jembatan Permanen Cipancar

-Berita-429 Dilihat

Warga Desak Pembangunan Jembatan Permanen Cipancar 239

BERITA BOGOR – Keberadaan jembatan gantung akses Kampung Cipancar menuju Kampung Legok Ngenang dan Kampung Awi Rarangan Desa Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur Bogor kondisinya semakin memprihatinkan.

Sejak 2014, jembatan gantung dibangun menggunakan kontruksi baja dan alas papan kayu tersebut membentang sejauh 24 meter membelah Sungai Cipancar yang tak jarang di sungai ini mengalir air cukup deras dari hulu sungai saat hujan mengguyur kawasan tersebut.

“Jembatan gantung hanya bisa dilalui sepeda motor secara bergantian, lihat saja kondisinya saat ini semakin rapuh kalau tidak terbiasa menyebrang lewat jembatan ini pasti ada rasa khawatir tapi warga kampung disini sudah terbiasa,” ungkap Bubun selaku Ketua RT 03/04 Desa Sirnajaya, Selasa (9/3/2022).

Ia menyampaikan aspirasi warganya yang sebagian mata pencahariannya sebagai petani persawahan dan perkebunan saat ini membutuhkan jembatan permanen yang kokoh dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Baca juga :  Alat Berat Naik Gunung

“Warga kami ingin jembatan permanen yang bisa dilewati mobil supaya hasil panen yang akan dijual bisa diangkut lebih efisien melalui akses jembatan terdekat melalui jembatan itu nantinya. Kalau jalan memutar tentu jaraknya cukup jauh bahkan hingga ke wilayah desa tetangga,” katanya.

Warga juga berharap dengan dibangunnya jembatan permanen yang kokoh tersebut dapat menyokong peningkatan kesejahteraan warga maupun mempermudah akses menuju puskesmas kecamatan dan pendidikan maupun pelayanan masyarakat yang ada di kantor desa dan kecamatan.

“Pusat pemerintahan, seperti kantor Camat, Polsek, Koramil, Puskesmas, Sekolah, Pasar dan lainnya ada di wilayah desa Sukamakmur. Nah, selama ini akses terdekat kesana ya lewat jembatan gantung yang kurang memadai itu,” tambahnya.

Sebelumnya, Jumsari warga Kampung Legok Nyenang yang tidak begitu jauh dari Kampung Cipancar, mengatakan keberadaan jembatan hanya jembatan gantung yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.

Baca juga :  Warga Bersyukur Ada Pelebaran Jalan Perbatasan Sukaresmi

“Yang perlu dibangun adalah jembatan permanen. Sebab, jembatan gantung yang ada saat ini menjadi akses terdekat menuju Kampung Cipancar ke Kampung Legok Ngenang dan Awi Rarangan yang kondisinya semakin memprihatinkan.

Untuk diketahui, sarana prasarana jalan dan jembatan di Desa Sukasirna yang masih kurang memadai. Salah satunya jembatan gantung hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua yang kondisinya sudah usang sehingga warga mendesak pemerintah untuk membangun jembatan permanen berukuran panjang 9 meter dan lebar sekitar 2,5 meter.

Menanggapi aspirasi warga, Kepala Desa Sirnajaya, Idim Dimyati mengatakan wilayahnya memiliki tipologi persawahan, sebelah utara dan barat berbatasan dengan Desa Sukamulya, sebelah timur berbatasan dengan Desa Wargajaya, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Megamendung. Sehingga membutuhkan akses jalan maupun jembatan yang memadai untuk kelancaran aktifitas warga.

Baca juga :  Warga Minta Dilibatkan Pengerjaan Pengerasan Jalur Poros Tengah Timur

“Iya benar, di Desa kami terdapat jembatan gantung akses Kampung Cipancar menuju Kampung Legok Ngenang dan Kampung Awi Rarangan yang dibangun sejak 2014 yang kondisinya sekarang cukup memprihatinkan,” terangnya kepada Rakyat Bogor.

Aspirasi warga, kata Idim Dimyati menerangkan, keinginan warga mengenai jembatan memang perlu, yakni yang dibangun adalah jembatan permanen. Jembatan permanen itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan di Desa Sirnajaya menjadi lebih baik.

“Dengan dibangunnya jembatan permanen yang dapat dilalui kendaraan roda empat akan mempermudah akses warga dalam kegiatan perekonomian, pendidikan dan kesehatan yang saat ini pusat pelayanannya ada di Desa Sukamakmur,” tutupnya. (red)

Warga Desak Pembangunan Jembatan Permanen Cipancar 240

Artikel Terkait :

Baca Artikel Aslinya