oleh

Warga Desa Denggungan; Banyudono Olah Susu Sapi Menjadi Sabun Mandi

Published by plid2018 on

BOYOLALI – Kabupaten Boyolali yang telah dikenal sebagai sentral produksi susu, nyatanya membuat warganya berinovasi dengan kreatifitasnya masing-masing. Susu sapi tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, minuman maupun kerajinan tangan. Seperti dilakukan oleh sekelompok warga Dusuh Brajan; Desa Denggungan; Kecamatan Banyudono ini. Olahan susu yang biasanya disajikan dalam bentuk minuman, kini disulap menjadi produk sabun mandi. Pemilik Kelompok Usaha Bersama Bahagia Boyolali (KUBBB) Segar Arum, Choiriyah yang memulai usaha kreatif ini untuk lebih memberdayakan remaja maupun kaum ibu di sekitarnya yang berjumlah sekitar empat orang.

“Selama ini kita mendengar bahwa susu hanya sebagai minuman, saya punya inspirasi bagaimana kalau susu ini kita inovasi dengan bentuk yang lain seperti untuk mandi. Kalau sabun setiap saat paling tidak dua kali dalam sehari manusia akan mandi,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, pada Rabu (6/2).

Mengawali usahanya pada 2008 lalu, kini dia sudah mampu mengolah berbagai varian aroma sabun susu dan semakin dikenal konsumen dua tahun kemudian. Antara lain, ada varian aroma serai, levender, sakura, ocean fresh, dan lain sebagainya sesuai dengan pesanan pelanggan. Dengan mematok harga dari Rp 1.600 hingga Rp 20.000, pelanggan yang memesan sudah sampai Yogyakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Pati, Wonosobo. Selain pemasaran secara langsung, Choiriyah juga memasarkan secara daring (online).

Terlebih sabun produknya merupakan produk alami yakni sabun herbal yang tidak mengandung bahan kimia, salah satunya bahan dasar atsiri yang mengambil langsung dari usaha penyulingan minyak atsiri di Kecamatan Cepogo. Sabun tersebut beromzet sekitar Rp 10 juta per bulan untuk penjualan sejumlah 20 ribu batang sabun susu.

“Sabun herbal, tidak ada bahan kimia, apalagi ditambah lagi manfaat susu terhadap kulit. Kelebihannya terutama untuk menghaluskan kulit, yang berkeinginan untuk tampil cerah. Jika original otomatis tidak akan tercampur bahan kimia,” ungkapnya.

Kualitas produk yang dengan berbagai label merk yang slah satunya bermerk Bahagia ini telah mengantongi ijin edar ini terjamin aman untuk segala usia.

“Sabun saya sudah menjadi ikon Boyolali, dan nanti saya bisa memfasilitasi masyarakat terutama ibu-ibu bisa bekerja disini, saya ingin sekali menanggulangi kemiskinan di desa saya khususnya, dan Kabupaten Boyolali pada umumnya,” pungkasnya. (mjk/dst)