oleh

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hanyut Curug Kembar

-Berita-268 Dilihat

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hanyut Curug Kembar 239

BERiTA BOGOR – Setelah berhasil melakukan evakuasi tiga pelajar sekolah dasar asal Depok korban hanyut di kawasan wisata Curug Kembar, Desa Batulayang Cisarua Puncak Bogor, (12/10), Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian korban lainnya hingga hari ini, Jum’at (14/10/2022)

Peristiwa tak terduga (12/10) sore itu, menjadi sorotan berbagai kalangan terkait kegiatan Latsar Kepemimpinan SMP IT Al-Hikmah Kota Depok saat melakukan tracking menyeberangi aliran Sungai Cigamenung, Curug Kembar, Desa Batulayang, Cisarua, Puncak Bogor.

Kabid Ratik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menuturkan bahwa tim reaksi cepat BPBD bersama Tim SAR Gabungan telah berhasil melakukan evakuasi tiga korban dalam kondisi meninggal dunia.

“Pencarian sempat dihentikan sementara mengingat cuaca kurang mendukung, dan sampai hari ini sekitar 100 anggota Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian menggunakan jaring, alat selam, perahu karet sejauh 2 kilometer hingga ke Sungai Ciliwung,” ucapnya.

Baca juga :  Ini Fasilitas Bagi Pemudik

Untuk diketahui, rombongan SMP IT Al-Hikmah yang jumlahnya 116 orang yang mengikuti kegiatan Latsar Kepemimpinan saat melakukan tracking menyeberangi aliran Sungai Cigamenung, Curug Kembar mengalami musibah terseret arus sungai cukup deras. 

Berdasarkan keterangan dari pegawai Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bogor Rudi, (13/10), semula diketahui rombongan akan melakukan camping di D’Jungle dan tidak ada informasi rencana untuk tracking namun hal itu dilakukan mendadak tanpa didampingi guide sekitar pukul 11.00 WIB.

“Mereka sesuai rencana hanya camping di D’Jungle di atas pos loket kami, tiba-tiba guru-gurunya membawa para rombongan pelajar tersebut ke lokasi Curug Kembar, hingga tanpa di dampingi guide. Harusnya kalau mau ke Curug Kembar, apalagi rombongan siswa itu harus didampingi guide,” terang Rudi kepada awak media.

Baca juga :  Polres Bogor Ungkap Penyalahgunaan Tanaman Jenis Narkoba

Aktivis Masyarakat Adat Puncak (MAP) Chaidir Rusli menyayangkan tak adanya jalur evakuasi di objek wisata alam Curug Kembar, padahal jalur evakuasi adalah salah satu syarat keluarnya ijin objek wisata alam maupun non alam.

“Tak hanya jalur evakuasi yang saya kritisi, tak adanya plang himbauan wilayah rawan bencana alam banjir maupun longsor pun saya tak melihatnya. Padahal, arus air sungai bisa tiba-tiba bisa deras karena hujan di hulu atau Gunung Lemo,” ucap pria yang akrab disapa Mang Iding. (chr)

Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Hanyut Curug Kembar 240

Peserta Latsar Kepemimpinan SMP IT Al-Hikmah Kota Depok

Artikel Terkait :

Baca Artikel Aslinya