BERITA BOGOR – Tim Intelijen Penanggulangan Bencana (TIPB) Tanah Longsor di Sumedang, melalui Forum Group Discussion memggelar diskusi virtual guna mengidentifikasi masalah dari berbagai sudut pandang untuk dievaluasi.

Evakuasi Korban Longsor Cihanjuang (9/1)
Tanah longsor, Sabtu (09/01) pukul 19.30 WIB. Sebelumnya longsor terjadi di kawasan itu pukul 16.00 WIB.
Dr. Abdul Muhari, S.Si., M.T., selaku penyelenggara menyampaikan bahwa diskusi ini fokus membahas tentang kejadian bencana tanah longsor pada tanggal 9 Januari 2021 di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda,
*Tim Intelijen Penanggulangan Bencana menggelar diskusi secara virtual guna membahas secara mendalam terkait peristiwa tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sebagai bentuk diskusi mengenai identifikasi masalah dari berbagai sudut pandang,” jelasnya, saat dihubungi, Rabu (03/02/2021)
Dirinya mengatakan kegiatan ini bertujuan mengelaborasi informasi yang telah dihimpun oleh Kementerian/Lembaga, organisasi masyarakat dan para pakar untuk dijadikan bahan perumusan kebijakan yang diperlukan untuk menindaklanjuti penanganan bencana dan mengantisipasi risiko bencana dikemudian hari.
“Tentunya untuk dievaluasi dengan harapan mampu dihasilkan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk penanggulangan bencana yang lebih baik, serta terhimpun informasi dan rekomendasi kebijakan yang diperlukan bagi para pemangku kebijakan,” jelas pria yang menjabat sebagai Plt. Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana, BNPB.
Hingga siang ini, (3/2), zoom meeting masih berlangsung, dimulai pukul 10.30 WIB, setelah jeda ishoma, diskusi kembali dilanjutkan membahas tentang kondisi aktual saat bencana dan pasca bencana, analisis citra satelit sebelum dan setelah terjadinya bencana, kajian mekanisme kemungkinan penyebab secara keteknikan dari longsor Sumedang dan upaya mitigasi yang bisa dilakukan untuk potensi kejadian serupa di masa depan, aspek kesiapsiagaan dan aspek sosial masyarakat (pengetahuan tentang risiko) di lokasi bencana longsor Sumedang dan rekomendasi peningkatan kesiapsiagaan berbasis masyarakat.
Pembahasan selanjutnya tentang dukungan drone image dan data volunteer dalam penanggulangan bencana longsor Sumedang, analisis cuaca ekstrem sebagai salah satu komponen penyebab longsor Sumedang, kawasan rawan bencana tanah longsor di Sumedang serta tanggapan mengenai kejadian longsor Sumedang dari aspek geologis, kelayakan kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) kawasan dengan potensi risiko bencana tinggi,
Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai SOP pencarian dan penyelamatan korban bencana pada situasi masih terdapat potensi bencana dari sisi regulasi, kendala, peralatan, dan SDM, serta rekomendasi kebijakannya, serta pembahasan perbaikan infrastruktur dan relokasi masyarakat terdampak dan masyarakat yang berada di kawasan rawan longsor
Narasumber zoom meeting, diantaranya Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si., plt Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, yang dibuka oleh Dr. H. Dani Ramdan, MT Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Ir. Atriyon Julzarika, S.T., M. Eng, Peneliti Madya LAPAN, Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, Ph.D. Pakar Longsor Universitas Gadjah Mada (UGM), Aria Mariany, M.T Ketua Bandung Mitigasi Hub, Dr. Nuraini Rahma Hanifa Ketua U-Inspire Indonesia, Miming Saepudin M.Si Kabid Prediksi dan Peringatan Dini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ir. Kasbani, M.Sc, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Esther Simon, ST, Kasubdit Audit Lingkungan Hidup dan Data Informasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Deden Ridwansah, S.Sos Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Bandung), Ir. Yusniewati, M.Sc , Direktur Rumah Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), (bili)