CIAMIS, kabarSBI.com – Langkah Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ketersediaan beras dari produksi dalam negeri, melalui program pengembangan padi hibrida Kementerian Pertanian mampu merespon kerisauan Badan Pangan Dunia (FAO) akan adanya kemungkinan terjadi krisis pangan paska Pandemi Covid 19
Pengembangan padi hibrida sendiri merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketersediaan beras dari hasil produksi petani di dalam negeri.
Keunggulan produktivitas tinggi padi hibrida pun telah dirasakan langsung oleh petani, salah satunya Nurholik petani dari kelompok Sidamukti 2 di Wilayah Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Kepada media kabarSBI.com Nurholik menyampaikan, “Saya merasa sangat berterimakasih pada Pemerintah Daerah, maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Penyuluhan Pertanian BPPSDM Kementrian Pertanian yang telah mengembangkan dan memilih kami para petani kecil menjadi pilot project (demfarm) benih padi hibrida varietas Hipa21,” Ungkap Nurholik
Menurut Nurholik keunggulan dari benih padi hibrida varietas Hipa21 memberikan bukti meningkatkan produktivitas hasil panen,
“Sebagai seorang petani saya merasa senang, ketika benih ditanam dilahan yang sudah ada tetapi produktivitas hasil panennya mampu meningkat hampir dua kali lipat dari panen biasanya”Jelasnya
Kemudian Ia menyampaikan, “Desa Baregbeg Kecamatan Lakbok merupakan satu dari tiga lokasi percontohan (demfarm) padi hibrida varietas Hipa 21 di Indonesia selain di Sulawesi dan Palembang,” Ujarnya
Nurholik pun menambahkan,” Dilokasi 20 hektar lahan percontohan padi hibrida varietas Hipa21 telah sukses pada panen perdana, bahkan turut dihadiri oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di dampingi Wabup Yana D.Putra, Sekda Kab. Ciamis H. Tatang, beserta unsur Forkopimda juga bersama Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDM Kementrian Pertanian Indonesia Ir.Bustanul Arifin Caya, M.D.M, pada Jum’at (30/09/22) lalu” Tambah Nurholik
Sementara itu Nurholik pun ikut menanggapi adanya kabar bahwa petani dilokasi lain yang mengalami gagal panen, Ia merasa prihatin atas sebagian petani yang mengalami gagal panen di saat bersamaan adanya panen raya benih padi hibrida varietas Hipa 21 kemarin, hal itu dikarenakan berbagai macam faktor, diantaranya mungkin masalah air, hama wereng, maupun intensitas penanganan yang belum maksimal.
“Rasa senang dan bahagia kami bersama pak Bupati waktu panen raya saat itu tidak serta merta menghilangkan rasa empati kami atas kesedihan dari saudara-saudara petani lain yang mengalami gagal panen,” Ungkap Nurholik
Lebih jauh Nurholik berpesan pada para petani guna memperhatikan terkait sistem budidaya tanaman padi secara intensif, mulai dari pemilihan varietas unggul, perlakuan benih, pemeliharaan dan penanganan panen juga paska panen sehingga mampu menghasilkan kualitas gabah yang baik.
Ia pun berharap bukti sukses panen raya benih padi hibrida varietas Hipa 21 menjadi motivasi bagi petani lain,
“Mudah-mudahan pengembangan padi hibrida varietas Hipa 21 ini terus berkesinambungan secara berkala, bisa menular dan dapat diaplikasikan kepada petani lain, karena dengan menggunakan benih berkualitas akan mendapatkan hasil produktivitas panen yang maksimal sehingga meningkatkan kesejahteraan para petani secara otomatis seiring meningkatnya hasil panen,”
Nurholik menjelaskan “Sebenarnya kendala yang dialami oleh petani percontohan (denfarm) benih padi hibrida varietas Hipa 21 kemarin pun sama dengan petani lainnya, yakni masalah tersendatnya air dan gangguan hama wereng coklat, namun berkat adanya pendampingan BPP Lakbok, serta tim pengendali hama yang di fasilitasi oleh Dinas Pertanian, Alhamdulillah panen raya bisa tercapai, hasil panen perdana menghasilkan 9.6 ton padi per hektar, seharusnya jika merujuk angka Dinas Pertanian, benih hibrida varietas Hipa 21 mampu menghasilkan 11 ton padi per hektar, namun kami sudah merasa bangga karena biasanya hasil panen kami berkisar antara 5.1 ton sampai 5.5 ton per hektar” Jelas Nurholik
Tak lupa Nurholik mengajak kepada para petani khususnya di wilayah Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis untuk menggunakan benih padi hibrida varietas Hipa 21 untuk musim tanam berikutnya. (bono/red)