BERITA BOGOR – Stigma masyarakat terhadap para ODHA (orang dengan HIV/Aids. Dengan mengetahui lebih dalam tentang HIV/Aids, adalah salahsatu cara untuk ikut menjaga diri dari virus tersebut, dan secara tidak langsung akan meningkatkan kepedulian kita kepada para ODHA. Indonesian AIDS Conference 2019 berlangsung di El-Royale, Bandung pada 29/11/2019 – 01/12/2019.
Laporan Perkembangan HIV AIDS & IMS Triwulan IV Tahun 2018, (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia), Jumlah kasus infeksi HIV di Jawa Barat tercatat 34.149 orang.
Dalam rilisnya, Ketua Panitia iAids 2019, Drs. H. Daud Achmad, MAP. mengungkapkan bahwa di Indonesia jumlah kumulatif kasus infeksi HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 hingga bulan Desember tahun 2018 sebanyak 327.282 (51% dari estimasi ODHA tahun 2016 sebanyak 640.443). Sedangkan jumlah kasus AIDS dari tahun 1987 hingga Desember 2018 sebanyak 114.065 orang (Laporan Perkembangan HIV AIDS & IMS Triwulan IV Tahun 2018, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia). Jumlah kasus infeksi HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (58.877), Jawa Timur 48.241), Jawa Barat (34.149), Papua (32.629) dan Jawa Tengah (27.629). Sedangkan kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (22.538), Jawa Timur (19.829), Jawa Tengah (10.111), DKI Jakarta (9.932), Bali (7.990) dan Jawa Barat (6.749).
Baca juga : Inflasi Jabar Desember 2017 Meningkat
Kasus HIV-AIDS terjadi di daerah, maka dari itu dibutuhkan peran kuat dari Pemerintah Daerah guna mengemban tugas pokok dan fungsi Komisi Penanggulangan AIDS yang tercantum di dalam Permendagri Nomor 20 tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan KPA dan Pemberdaayan Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan AIDS di Daerah. Oleh karena itu, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat menginisiasi sebuah forum diskusi akbar untuk memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan penanggulangan HIV dan AIDS, khususnya pemerintah daerah, dalam bentuk Pertemuan The Indonesian AIDS Conference (iAIDS 2019) yang bertujuan untuk mengevaluasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, serta memperkuat peran pemerintah daerah sebagai inovasi dalam menghadapi tantangan SPM (Standar Pelayanan Minimum), pencapaian Akses Universal dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( Sustainable Development Goals – SDGs ).
Baca juga : Dinkes Wujudkan Generasi Muda Sehat Berkualitas
Pertemuan iAIDS 2019 – The Indonesian AIDS Conference 2019membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk secara bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya bergerak berbagi pengetahuan dan pembelajaran untuk menanggulangi isu HIV AIDS yang terus berkembang demi terciptanya lingkungan kondusif dan percepatan program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, serta membuka peluang lahirnya kemitraan-kemitraan strategis antara pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi masyarakat sipil.
iAIDS 2019 mengangkat tema “Inovasi dan Kolaborasi : Peran Pemerintah Daerah dalam mengakhiri Epidemi AIDS di Tahun 2030“. Dibutuhkan kolaborasi seluruh pemerintah daerah serta pemangku kepentingan dan jejaring yang terintegrasi untuk melahirkan inovasi program yang baik, sebagai enabling factoruntuk pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Minimum), pencapaian Akses Universal, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( Sustainable Development Goals – SDGs ) untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030. Secara khusus, konferensi ini akan membahas mengenai (1) Inovasi dan Penguatan komitmen pencapaian Strategi Program 3 zeroes: Zero New HIV Infection, Zero AIDS-related deaths and Zero Discrimination melalui pendekatan perubahan perilaku ; (2) Penguatan kelembagaan KPA di Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia dan; (3).Keberlanjutan program HIV AIDS termasuk pemenuhan target SDGs. (*/red)