
BERITA BOGOR | beritabogor.com – Masyarakat Indonesia membutuhkan suatu ekosistem yang bisa meningkatkan taraf hidup. Maka Kampus, harus bisa menjadi pusat keunggulan segala prestasi dan segala inovasi, “Center of Excellent and Inovation”. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan Kuliah Umum di Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UNSWAGATI), di Kampus UNSWAGATI Jalan Pemuda No. 32 Cirebon, kemarin.
Gubernur Jabar mengfatakan, Kampus harus menyiapkan optimisme masa depan. Karena potensi untuk dimanfaatkan tersebar luas, kesempatan juga terbuka, banyak celah. Kemajuan ada di depan mata, asalkan mau kerja keras, pantang menyerah, dan optimis. “Tahun 2045, adalah satu abad Indonesia merdeka dari penjajahan. Dimana pada tahun tersebut, Indonesia diprediksikan mencapai puncak kejayaannya. Pun di tahun itu juga, ada tiga syarat yang harus dipertahankan pemuda Indonesia dari sekarang, supaya Indonesia jadi salah satu dari tiga negara maju di dunia. Syarat pertama, laju ekonomi harus bertahan seperti hari ini, yaitu di angka 5 persen. Ciri lima persen menurutnya, yaitu orang Indonesia mampu belanja ke mall minimal dua minggu sekali, dan umroh dua tahun sekali,” papar Gubernur Jabar.
Untuk masyarakat, Emil menginstruksikan supaya memperbanyak belanja produk lokal, agar transaksi yang dilakukan tidak tergantung banyak terhadap nilai dolar Amerika. Dalam transaksi, harus diperbanyak unsur rupiahnya. Syarat kedua, lanjut Emil, jangan bertengkar, apalagi kalau hanya gara- gara beda pilihan dalam politik. Ketiga, tak boleh ketinggalan, generasi penerus harus kompetitif. Karena seorang pemuda Indonesia harus menguasai “hardskill” dan “softskill” sekaligus.
Menurutnya, Pemuda khususnya mahasiswa di dunia kampus, wajib berinovasi. Para pemikir harus membuat terobosan yang dapat mempermudah kegiatan masyarakat sehari-hari. Meraih target 2045, ada empat tantangannya, ujar Emil. Pertama, dunia semakin kompetitif, maka pemuda Indonesia harus jadi agen kemajuan yang kompeten dan responsif, sekaligus adaptif menghadapi zaman. Kedua, dunia semakin ekstrim, makin banyak ancaman, dan banyak orang aneh-aneh dengan paham dan golongan yang juga berprinsip tak lazim. Maka Jawa Barat meluncurkan tagline “lahir batin”.
Ketiga, lanjut Emil, dunia makin berbahaya, maka generasi bangsa wajib menjaga persatuan. Dalam sejarah hidup, pada saat persatuan tidak bisa dijaga, maka yang terjadi adalah negara pecah dengan ego masing-masing golongan yang tak bisa bersatu. Keempat, dunia makin terkoneksi, tidak ada yang tidak terkoneksi hari ini. Maka Emil pun mencanangkan Jawa Barat menjadi Provinsi digital di Indonesia. Intinya, ujar Emil, harus bangga menjadi orang Indonesia. Karena Indonesia adalah negeri paling optimis. Sehingga menuju tahun 2045 Indonesia akan menjadi “champion”, juara “lahir dan batin”. (red)