KUNINGAN,- Bertempat di Ruang Paripurna DPRD Kab. Kuningan, Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) peringati Dies Natalis ke-21, Minggu/2 Februari 2020. Acara dihadiri sekaligus dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Drs. H. Dady Iskandar, M. M, hadir juga Wakil Ketua DPRD Kab. Kuningan Drs. H. Ujang Kosasih, M. Si, Komisioner KPU Provide. Jabar selaku Dewan Penasihat HMKI Endun Abdul Haq, M. Pd, Sekretaris Daerah Kab. Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M. Si, Kepala Disdikbud Kab. Kuningan Drs. H. Uca Somantri, M. Si, Dr. H Toto Toharudin, M. Pd, Akademisi Ade Kadarisman, S. Sos, MT ., M. Sc, Dr. Sulaeman, M. Ag Dan tamu undangan lainnya.
Ketua HMKI Muhammad Ramdan menerangkan bahwa HMKI saat Ini menginjak usis ke – 21, dimana saat itu didirikan pada tanggal 23 Januari 1999. Dan hari Ini diperingati dengan penuh rasa syukur bahwa HMKI sampai sekarang terus berkembang, membina merawat nafas kedaerahan, Dan menjadi wadah pemersatu organisasi Mahasiswa asal Kab. Kuningan, dengan tujuan untuk senantiasa mengabdi serta berkontribusi untuk Kab. Kuningan yang berkemajuan. HMKI terus melaksanakan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, try out Dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Dies Natalis Kali ini dikonsep dengan nuansa sederhana, dengan mengemas diskusi yang bertajuk Adipati (Ajang Diskusi Para Pemerhati Kuningan). Dengan harapan diskusi ini dapat menghasilkan komitmen yang baik until membangun Kuningan selaras dengan Visi Kab. Kuningan saat Ini.
Sementara itu Sekda Kab. Kuningan, dalam kesempatan yang sama memberikan motivasi kepada para Mahasiswa yang hadir, seiring dengan dunia masa kini yang tantangannya begitu luar biasa. Dan hal yang Dibutuhkan until menjadi orang yang suskes adalah harus memiliki Kejujuran, Jiwa Kepemimpinan, Memiliki Kemampuan adaptasi untuk bekerjasama, Dan kerja keras. Sekda berpesan agar para Mahasiswa jangan hanya terjebak dengan rutininas, yaitu antara kampus dan tempat tinggal saja/kosan, tetapi perlu until bersosialisasi Dan berorganisasi.
Masih dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Drs. H. Dady Iskandar, M. M mengatakan, tantangan bagi pemuda kedepan di dunia ini akan semakin berat, digitalisasi merupakan era baru yang harus kita dihadapi. saat ini dunia memasuki era digital disruption yang sering disebut oleh banyak orang sebagai era revolusi industri 4.0. pada gilirannya, perkembangan teknologi akan mempengaruhi tata kelola kehidupan manusia di berbagai level. secara substantif, inovasi teknologi telah memaksa kita untuk mau bertransformasi agar tidak tergusur oleh arus perubahan, karena tidak ada satu area pun yang tidak akan terkena dampaknya.
Selain itu, sumber daya manusia indonesia pada tahun 2020-2030 juga akan didominasi oleh kelompok usia produktif (usia 15-64 tahun), setara dengan 70% dari total jumlah penduduk, yang kita sebut sebagai bonus demografi. untuk memaksimalkan ini, generasi muda harus mampu menguasai hard skill maupun soft skill di bidangnya masing-masng, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik, sosial, dan ekonomi.
Pendidikan sebagai sebuah investasi masa depan, baik untuk individu, masyarakat, maupun Negara merupakan cikal bakal kunci sukses bagi pertumbuhan pada bidang pembangunan lainnya. hampir setiap Negara, khususnya negara maju meyakini bahwa pembangunan pada bidang pendidikan dengan manusia sebagai fokus intinya merupakan salah satu aspek penting dalam memajukan peradaban dan daya saing suatu bangsa. tidak ada negara di dunia ini yang mengalami kemajuan pesat dengan dukungan dari sumber daya manusia yang rendah kualitas pendidikannya.
Pemerintah pusat melalui Kemenperin RI dengan making Indonesia 4.0, berencana menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri di masa depan, dan merombak kurikulum dengan menekankan pada steam (science, technology, engineering, the arts, and mathematics). Provinsi Jawa Barat telah menyusun program-program unggulan untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dari aspek pendidikan sumber daya manusia, diantaranya adalah: (1) Menjadikan perguruan tinggi sebagai center of excellence and innovation; (2) Mendorong pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, dengan ekonomi digital, inkubator bisnis, creative/start-up hub; (3) Memfokuskan pendidikan SMK sesuai dengan potensi kekuatan ekonomi lokal. Mudah-mudahan upaya ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat ternasuk di Kabupaten Kuningan.
Diharapkan para pemuda/i di Kabupaten Kuningan harus mampu menjawab tantangan di era digital dan persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang juara lahir batin membutuhkan hadirnya genereasi millennial yang cerdas, berwawasan luas, kreatif, berani mengambil keputusan, fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. ( Bid IKP/ DISKOMINFO)