Lintas Daerah
  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Lintas Daerah

  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Pentas Wayang Tujuh Hari Tujuh Malam “Bharatayudha” Kembali Digelar

Published by plid2018 on November 26, 2018

BOYOLALI – Untuk ketiga kali setelah tahun 2016 dan 2017, pertunjukan wayang kulit selama tujuh malam dengan serial Bharatayudha kembali digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Sebanyak tujuh dalang asal Boyolali terlibat dalam pentas setiap lakon dalam pentas wayang kulit yang digelar di Alun Alun Lor Boyolali, dari Minggu (25/11) hingga Sabtu (1/12).

Lakon pertama Kresno Dutho dibawakan Ki Warjito Kliwir asal Ngemplak secara resmi membuka pentas kesenian yang sekaligus untuk memperkenalkan ruang publik terbaru di Kabupaten Boyolali. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto dalam sambutan laporannya.

“Wayang kulit tujuh malam dengan tujuan nguri-uri budaya dan memberi hiburan kepada masyarakat,” terangnya dalam bahasa Jawa.

Pada hari kedua, Senin (26/11) dalang Ki Haji Joko Sunarno asal Karanggede dengan lakon Bhisma Gugur. Kemudian hari ketiga, Selasa (27/11) menampilkan Ki Raharjo (Purbo Carito) asal Sambi dengan lakon Ranjapan.

Sementara Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat berharap gelaran wayang ini menjadikan generasi penerus bisa melestarikan dan nguri uri peninggalan para leluhur.

“Nguri uri Budaya Jawa yang masih bisa dilihat, dinikmati, bisa menjadi contoh generasi yang akan datang, karena membangun tidak hanya fisik saja akan tetapi juga membangun juga untuk nguri uri tradisi yang ada,” ungkap Wabup Said yang dilanjutkan dengan penyerahan tokoh wayang Kresna kepada dalang Warjito.

Adapun untuk hari keempat, Rabu (28/11) dalang Ki Jungkung Darmoyo asal Sawit membawakan lakon Karno Tandhing. Kemudian Ki Joko Sartono dari Musuk membawakan lakon Durna Gugur pada Kamis (29/11). Untuk pentas keenam, Jumat (30/11) ditampilkan Ki Suratno asal Ngemplak dengan lakon Suluhan. Sementara sebagai lakon penutup pada Minggu (8/10) menampilkan Ki Suryanto asal Karanggede dengan lakon Brubuh. (epn)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Baca Juga :  Kota Bogor Akan Wujudkan Moda Transportasi Trem

Baca juga :

Sekda Kuningan Sambut Hangat Kunjungan Tim Satuan Tugas...

WAWALI BUKA DAN TINJAU TMMD BERSAMA KODIM 0507...

PLN Investigasi Terkait Warga Tewas Tersengat Kabel Listrik

DP3A Kota Bekasi Gelar Kegiatan Hari Anak Nasional...

Kelurahan Bumiayu Gelar Musrenbang

DA’I/PENYULUH AGAMA PELOPOR ANTI NARKOBA!

Popular Posts

  • 1

    Mengenal Lebih Dekat NEM (XEM), “Blockchain Aset Cerdas”

  • 2

    5 Mata Uang Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap

  • 3

    SYEKH QURO KARAWANG

  • 4

    Budidaya Pohon Kurma

  • 5

    Bagaimana Cara Menjadi Kaya dari Cryptocurrency Baru?

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

@2019 - LintasDaerah. All Right Reserved.