CIREBON – Bupati Kuningan, H Acep Purnama, SH, MH, menghadiri acara Saresehan West Java Economic Society 2023 dengan tema “Penguatan Industri di Kawasan Rebana dalam rangka Mendorong Terciptanya Stabilitas Harga”. Acara tersebut diadakan di Ruang Sasana Gunung Jati Kantor Perwakilan BI Cirebon pada Rabu (05/07/2023). Dalam acara tersebut, Bambang Pramono, kepala perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, memaparkan mengenai indeks harga konsumen dan stabilitas harga di wilayah tersebut.
Menurut Bambang Pramono, inflasi indeks harga konsumen pada bulan Juni 2023 tercatat sebesar 0,14% secara bulanan. Hal ini mengakibatkan penurunan inflasi menjadi 3,52% secara tahunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4,00% pada Mei 2023. Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok inflasi, sementara inflasi inti pada bulan Juni 2023 melambat menjadi 2,58%. Kelompok produk yang rentan terhadap perubahan harga juga mengalami inflasi yang lebih rendah. Penurunan inflasi ini merupakan dampak positif dari konsistensi kebijakan moneter dan sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam pengendalian inflasi melalui penguatan Gross National Product Inflation Pressure (GNPIP) di berbagai daerah.
Dalam konteks penguatan industri, kawasan Ciayumajakuning masih terkonsentrasi di wilayah Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bogor. Namun, kawasan Rebana memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan industri dengan orientasi ekspor. Kawasan Rebana meliputi tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Kuningan.
Potensi investasi di kawasan Ciayumajakuning mencakup sektor pengembangan kawasan industri tekstil, industri makanan, serta sektor pendukungnya. Dengan penguatan industri di kawasan Rebana, diharapkan dapat mendorong terciptanya stabilitas harga di wilayah tersebut. Penguatan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja di kawasan Ciayumajakuning.
Bupati Kuningan, H Acep Purnama, SH, MH, menyambut baik upaya penguatan industri di kawasan Rebana dan berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor industri di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku industri dalam menciptakan stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Rebana.
Dengan adanya fokus pada penguatan industri di kawasan Rebana, diharapkan dapat terjadi transformasi ekonomi yang signifikan. Kawasan Rebana memiliki potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, terutama dalam hal pengembangan sektor industri dan ekspor.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait telah melakukan upaya untuk memperkuat industri di kawasan Rebana. Langkah-langkah strategis telah diambil, termasuk peningkatan infrastruktur, fasilitas pendukung, dan program pengembangan sumber daya manusia.
Salah satu sektor yang menjadi fokus pengembangan di kawasan Rebana adalah sektor industri tekstil. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi tekstil dan garmen yang berkualitas. Dengan penguatan industri tekstil, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk tekstil dalam negeri dan meningkatkan ekspor.
Selain itu, sektor industri makanan juga menjadi perhatian dalam pengembangan kawasan Rebana. Dengan kekayaan sumber daya alam dan keberagaman produk pertanian di kawasan tersebut, terdapat potensi besar untuk mengembangkan industri pengolahan makanan yang inovatif dan berkualitas. Hal ini akan memberikan nilai tambah pada produk lokal dan membuka peluang ekspor yang lebih luas.
Pemerintah daerah dan instansi terkait juga memberikan perhatian khusus pada sektor pendukung industri, seperti infrastruktur transportasi, energi, dan logistik. Peningkatan aksesibilitas dan efisiensi dalam distribusi produk industri akan menjadi faktor penting dalam mendorong stabilitas harga dan daya saing produk.
Dalam upaya mendorong terciptanya stabilitas harga, Bank Indonesia berperan aktif dalam menjaga kestabilan nilai tukar dan mengendalikan inflasi di kawasan Rebana. Kebijakan moneter yang konsisten dan sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Dalam Saresehan West Java Economic Society 2023, Bupati Kuningan, H Acep Purnama, SH, MH, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penguatan industri di kawasan Rebana. Ia berharap dengan sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, pelaku industri, dan masyarakat, dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
Dengan penguatan industri di kawasan Rebana, diharapkan dapat terjadi diversifikasi ekonomi, peningkatan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup. Selain itu, stabilitas harga yang terjaga akan memberikan keuntungan bagi konsumen dengan adanya harga yang terjangkau dan tidak terlalu fluktuatif.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait akan terus melakukan upaya dan kerja sama untuk mendorong penguatan industri di kawasan Rebana. Dengan potensi yang dimiliki dan komitmen yang kuat, diharapkan kawasan Rebana dapat menjadi salah satu pusat industri yang berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan penguatan industri di kawasan Rebana, akan terjadi peningkatan investasi, peningkatan nilai ekspor, dan peningkatan daya saing daerah dalam kancah global.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi global, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi menjadi sangat penting. Pemerintah daerah akan terus mendorong terbentuknya kemitraan yang kuat antara industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset guna memperkuat inovasi, pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Selain itu, pentingnya dukungan dari pemerintah pusat juga tidak dapat diabaikan. Kebijakan yang mendukung penguatan industri di kawasan Rebana, seperti fasilitas perpajakan yang menguntungkan dan program stimulus ekonomi, akan memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Melalui upaya bersama, penguatan industri di kawasan Rebana diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, meningkatkan pendapatan per kapita, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Selain itu, stabilitas harga yang terjaga akan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Harga yang stabil akan memberikan kepastian bagi produsen dan konsumen, mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta meningkatkan daya beli masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan visi penguatan industri di kawasan Rebana, berbagai program dan kegiatan akan terus dilakukan. Diantaranya adalah pengembangan infrastruktur pendukung, pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja, pengembangan inovasi dan teknologi, peningkatan akses ke pasar domestik dan internasional, serta pemberian insentif kepada pelaku industri.
Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang sinergis, penguatan industri di kawasan Rebana akan menjadi kenyataan. Pemerintah daerah, Bank Indonesia, pelaku industri, dan masyarakat secara bersama-sama akan mendorong terciptanya stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kawasan Rebana di Kuningan dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan industri yang maju dan berkembang. Dengan penguatan sektor industri, pengembangan infrastruktur, dan sinergi antara berbagai pihak terkait, diharapkan kawasan ini akan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kehadiran kepala daerah di acara sarasehan wjes cirebon : Majalengka – H. Wawan Sarwanto, S.T., M.H. (Staf ahli bidang Ekbangkeu) Kab Cirebon – Hj. Wahyu Tjiptaningsih, SE, MSi (Wakil Bupati Cirebon). Kota Cirebon – Dra. Hj. Eti Herawati (Wakil Wali Kota Cirebon) Kab Kuningan – H. Acep Purnama SH MH (Bupati Kuningan), Kab Indramayu – H. Suwenda, S. Sos,. M.Si (Staf ahli bidang Ekbangkeu) (BagProkompim/SetdaKuningan).