BERITA BOGOR – Cegah penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa terpadu (PETINJU) bagi remaja, Pemerintah Kecamatan Babakan Madang menggiatkan kegiatan deteksi dini kesehatan di sejumlah sekolah se- Kecamatan Babakan Madang.
Kegiatan kali ini digelar di SMK Darmawan Babakan Madang secara terpadu memeriksa kesehatan satu persatu para pelajar mulai dari usia 15 tahun yang melibatkan petugas kesehatan sebanyak 15 siswa, 2 petugas Puskesmas Babakan Madang, 3 guru kelas 10 sampai kelas 12.
Guru pendamping, Jati Sukmasari,S.Pd., menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan para kader remaja mampu memberikan penyuluhan mengenai PTM dan Kesehatan Jiwa sebagai upaya pencegahannya. Serta, diharapkan pula mampu menumbuhkan kesadaran remaja dan kader mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin dalam meningkatan perilaku hidup sehat
Untuk kali pertama, Kabupaten Bogor melaksanakan Program pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa terpadu sekolah melalui Kecamatan Babakan madang sebagai pilot project kegiatan yang diantaranya membentuk dan melatih Kader Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM) dan deteksi dini kesehatan remaja yang melibatkan pelajar dari 15 SLTA dan sederajat.
Hal ini sebagai upaya promotif, preventif, dan kuratif yang tepat dibutuhkan untuk mendukung penurunan angka kejadian penyakit tidak menular dengan latar belakang prevalensi gaya hidup kurang gerak dan pola makan tidak sehat pada remaja cukup tinggi, sehingga berisiko tinggi mengalami penyakit tidak menular sehingga deteksi dini penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa remaja dianggap penting.
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Babakan Madang, Iding Sahrudin,SKM,S.IP, MH.Kes mengatakan dalam rangka menyukseskan program tersebut melibatkan kader remaja yang telah mendapatkan pelatihan serta melibatkan pentahelik.Program tersebut juga melibatkan elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, dunia usaha, swasta.
“Tahapannya adalah sosialisasi kepada guru dan pelajar di sekolah, pembentukan kader Posbindu PTM Sekolah, pelatihan kader sekolah, kegiatan praktik kader sekolah dan pemeriksaan dini kesehatan remaja di sekolah – sekolah. Program ini dimulai sejak usia 15 tahun melibatkan pentahelik yang diharapkan mendapat dukungan dari elemen masyarakat, ormas, okp, kelembagaan, dan swasta,” terangnya, Rabu (12/10/2022) siang.
Iding Sahrudin menambahkan, para pajajar juga dibekali buku panduan pedoman dan petunjuk teknis Posbindu PTM dan Kesehatan Jiwa Remaja yang dibagikan gratis. Keberadaan buku ini dapat menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan.
Sebelumnya, Ka Sub Kordinator Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Kabupaten Bogor, dr Rohjayanti, mengatakan bahwa faktor risiko penyakit tidak menular seperti pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu, indeks massa tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap orang, namun masih banyak pula yang memerlukan bantuan melalui Posbindu PTM dan Kesehatan Jiwa Remaja. (Adv)