oleh

Ninoy Karundeng Ungsikan Keluarganya

-Berita-955 Dilihat

NINOY Karundeng menceritakan kronologis yang dialaminya, mulai dari penculikan sampai penganiayaan oleh sejumlah massa pada Senin (30/9/2019) lalu. Ninoy mengaku dipukuli dan diseret ke dalam Masjid Al-Falah, Pejompongan, setelah dirinya merekam aksi yang berlarian akibat tembakan gas air mata.

Pada saat itu massa temgah berunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR terkait RUU bermasalah. Massa akhirnya mengintrogasi Ninoy dan saat dirinya terungkap sebagai relawan Jokowi, dirinya langsung habis dianiayaa oleh massa.

“Saya sekarang setiap keluar kemana-mana takut karena ada seorang yang menanyakan tentang nama istri dan anak saya,” ucap Ninoy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Setelah menerima hantaman massa, barang-barang Ninoy pun seperti laptop dan hanphone diotak-atik oleh massa, bahkan akun media sosial dirinya juga ikut dibuka oleh massa. “Tim medis ini yang sejak awal mengintrogasi, melihat, mengumumkan, mereka juga membuka media sosial saya,” ujar Ninoy.

Ninoy menceritakan kembali bahwa beberapa orang yang tidak dikenal sempat menyambangi kediamannya. Merasa terusik dan ketakutan, Ninoy pun membawa istri dan anaknya pergi meninggalkan kediamannya.

“Rumah saya juga, banyak beberapa orang asing yang ke situ pada hari kedua, jadi hari ini saya sudah tidak berada d rumah lagi, tidak mungkin tinggal di rumah bersama anak dan istri saya,” beber Ninoy.

Ninoy juga mengatakan, ada sesorang yang ia dengar dipanggil ‘Habib’ memberi ancaman bakal dibunuh dengan sebilah kapak. “Ada seorang yang dipanggil habib itu memberi ultimatum kepada saya bahwa waktu saya pendek karena akan dibelah kepala saya,” tutupnya. (pmj/fadli)