oleh

Ngawangkong, Refleksi Pembangunan Kabupaten Kuningan Tahun 2018

Pemerintah daerah melalui Humas Setda Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan “Ngawangkong” Bersama Bupati Kuningan H. Acep Purnama, di Alun-alun Desa/Kecamatan Pasawahan, Selasa malam (20/11/2018). Kegiatan ini berlangsung meriah hal ini terlihat dari antusias masyarakat yang hadir belum lagi para undangan. agenda itu juga diselingi dengan helaran kesenian angklung dari Desa Cibuntu yang dipimpin langsung Abah kuwu dan kesenian lainnya.

Suasana interaktif terjadi diantara masyarakat dan Bupati kuningan. Ngawangkong ini disiarkan langsung oleh tujuh stasiun penyiaran yang ada di Kabupaten Kuningan pada pukul 19.00 WIB sampai selesai. Radio Kuningan FM, Tazkia FM, Rasilima FM, Rasuci FM, Megaswara FM, Kos FM dan Ewangga FM. suasana interaktif terjadi diantara masrakat dan Bupati kuningan.

Kepala Bagian Humas Setda Kab. Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si mengatakan, acara Ngawangkong merupakan salah satu program unggulan yang rutin digelar oleh Bagian Humas Setda Kabupaten Kuningan. Biasanya dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kuningan. Namun sejak tahun 2017, dilaksanakan tengah masyarakat. “untuk tahun 2018 ini dilaksanakan di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Selasa (20/11/2018) malam. Hal itu dilakukan untuk lebih mendekatkan antara pemerintah daerah dengan masyarajat sehingga tercipta hubungan yang interaktif untuk menggali aspirasi partisipasi dari bawahI ke atas,”katanya.

Adapun pembahasan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Kuningan mensosialisasikan rancangan pembangunan khusus untuk wilayah Kecamatan Pasawahan dan sekitarnya yang dijelaskan langsung oleh SKPD terkait. Seperti:pembangunan wisata terminal oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Pembangunan Kebun Raya Kuningan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, Pembangunan insfrastruktur jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kuningan, pembangunan eko wisata oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan.

Sejumlah kepala desa, LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda yang ada di wilayah Kecamatan Pasawahan, Mandirancan dan Kecamatan Pancalag hadir pada acara tersebut. “Khusus kepada bapak kuwu Pasawahan saya atas nama pemerintah Kabupaten Kuningan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya menjadi tuan rumah kegiatan ngawangkong ini,” kata Bupati Acep.

Bupati Acep melihat, Desa Pasawahan punya potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa. Oleh sebab itu Desa Pasawahan dijadikan etalase pintu gerbang barat-utara Kabupaten Kuningan dengan daerah perbatasan. “Saya yakin 100% apabila didukung oleh masyarakat Pasawahan sendiri pembangunan di wilayah ini akan menjadi salah satu potensi unggulan destinasi wisata bukan hanya dalam regional namun bisa skala nasional bahkan internasional”.

Refleksi pembangunan Kabupaten Kuningan tahun 2018 merupakan penjabaran yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Kuningan selama 5 tahun yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuningan Tahun 2014-2018, Perda NO.9 Tahun 2014. Tahun 2018 ini adalah terakhir mewujudkan VISI pembangunan yang ingin dicapai dalam RPJMD Kabupaten Kuningan yaitu mewujudkan masyarakat Kuningan yang Mandiri, Agamis dan Sejahtera TAHUN 2018.

Mandiri mengandung arti suatu keadaan dan kemampuan masyarakat dalam perekonomian rakyat fokus pada ketahanan pangan, pengelolaan dan pengembangan sumberdaya alam daerah serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Agamis: adalah nilai–nilai agama sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat yang kondusif, toleran, harmonis dan religius. Sedangkan sejahtera yaitu peningkatan kesejahteraan berupa pemerataan pembangunan di semua pelosok wilayah, kesempatan berusaha dan bekerja, perlindungan masyarakat miskin dan kesetaraan gender.

Menurutnya, untuk menjalankan visi dan misi pembangunan tersebut, tertuang dalam skenario pentahapan pembangunan kabupaten kuningan untuk tahun 2018 diprioritaskan pada pemantapan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pokok pada pengukuhan keunggulan daerah dan pemantapan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, diantaranya program yang Berkaitan dengan peningkatan IPM yaitu urusan pendidikan, kesehatan, sosial, pertanian, industri, perdagangan, pemberdayaan perempuan, ketenagakerjaan, pemberdayaan masyarakat dan desa.

Program unggulan daerah tahun 2018 yang kini dalam proses pembangunan adalah: diantaranya pembangunan jalan lingkar timur Kuningan, pembangunan Kebun Raya Kuningan (KRK), pembangunan Waduk Kuningan, pembangunan daerah perbatasan (Jawa Barat – Jawa Tengah), pembangunan pasar daerah, pembangunan obyek-obyek wisata, pembangunan sarana prasarana pendidikan, pembangunan sarana prasarana kesehatan, program Gerakan Membangun Sarana infrastrukur Bersama Masyarakat (GERBANG MAS), Gerakan Memabngun dan Memelihara Irigasi langsungi langsung dengan partisipasi masyarakat (GEMILANG SIMAS).

“Alhamdulillah akhir masa kepemimpinan saya sebagai Bupati Kuningan periode 2013-2018, saya mendapat penghargaan tertinggi dari pemerintah republik indonesia yaitu “Satyalanacana Karya Bhakti Praja Nugraha”, apresiasi sebagai kepala daerah yang berjasa, berprestasi dengan kinerja tinggi dalam menyelenggarakan pemerintah daerah berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah (EKPPD), yang disematkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Selain itu Kabupaten Kuningan meraih wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam empat tahun berturut-turut (2013-2017). Selain itu juga dalam dua tahun berturut-turut 2016-2017 mendapat penghargaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) terbaik dengan raihan prestasi “sangat tinggi”, atau nomor satu di Provinsi Jawa Barat. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan.

Sementara, hadirnya UU No 23 tahun 2014, memberi amanat kepada pemerintah daerah untuk menyusun sebuah LPPD. LPPD adalah hasil evaluasi mandiri pemda, terhadap berbagai demensi kinerja pemerintahan yang telah berjalan. LPPD sangat penting untuk disusun sebagai bahan pembinaan lebih lanjut, yang berpatokan terhadap peraturan perundang–undangan.

LPPD disampaikan tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Data yang dilaporkan mencakup pelaksanaan urusan pemerintahan yang sudah didesentralisasi ke daerah, pelaksanaan urusan yang didanai melalui tugas pembantuan, dan pelaksanaan tugas umum pemerintahan. lppd kabupaten/kota disampaikan kepada mendagri melalui gubernur. selain itu Bupati Kuningan menerima penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan dari Menteri hukum dan HAM Yasonna Laoly. penghargaan ini diberikan atas prestasi Kabupaten Kuningan yang telah berhasil membina sebanyak 67 desa/kelurahan sehingga sadar hukum.

Dengan 3 penghargaan (WTP, LPPD dan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan) yang diraih pemerintah Kabupaten Kuningan tersebut telah membuktikan bahwa tugas Bupati Acep dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pengembangan kerjasama daerah diharapkan terpenuhi dengan tujuan membangun birokrasi yang efisien dan aparatur yang professional; meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah; serta menumbuhkankan potensi pengembangan wilayah.

Tahun 2018 Kabupaten Kuningan meraih 18 penghargaan baik yang diberikan oleh presiden Republik ndonesia, pihak kementerian, Gubernur Jawa Barat, dunia usaha bahkan dari organisasi massa. berbagai penghargaan ini membuktikan bahwa kinerja pemerintah Kabupaten Kuningan sejauh ini bisa diakui dan diapresiasi oleh berbagai pihak.

Kemajuan pembangunan Kabupaten Kuningan diperkuat dengan terus meningkatnya IPM Kabupaten Kuningan. angka IPM memang menjadi barometer keberhasilan pembangunan suatu daerah. ada tiga indikator utama yang dijadikan alat ukur IPM yaitu kesehatan, pendidikan dan daya beli. Angka indeks pembangunan manusia (IPM) kabupaten kuningan tahun 2017 naik 0,71 persen dari tahun sebelumnya. capaian tersebut tak lepas dari kerja keras jajaran SKPD di lingkup Pemkab Kuningan.

“Saya bahagia serta terima kasih yang tulus kepada seluruh jajaran SKPD yang selama kami bekerja keras hingga mampu menciptakan Kabupaten Kuningan dengan kondisi sosial yang semakin mantap,”kata Bupati Acep. adapun indikator utama yang dijadikan alat ukur IPM, yaitu kesehatan, pendidikan dan daya beli. indeks kesehatan Kabupaten Kuningan digambarkan oleh angka harapan hidup pada suatu wilayah, yang saat ini Kabupaten Kuningan berada pada urutan ke-8 dari 27 kabupaten/kota di jawa barat. sementara, indeks pendidikan Kabupaten Kuningan digambarkan oleh harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.

Capaian harapan lama sekolah Kabupaten Kuningan di atas Kabupaten Cirebon, Pangandaran, Majalengka, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Garut, Subang dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kuningan saat ini di atas Kabupaten Pangandaran, Karawang, Majalengka, Garut, Sukabumi, Cianjur, Subang, Cirebon, Indramayu dan Kota Tasikmalaya. indeks pengeluaran (daya beli) Kabupaten Kuningan digambarkan oleh pengeluaran per kapita setahun. capaian pengeluaran per kapita setahun kabupaten kuningan saat ini di atas kabupaten Ciamis, Pangandaran, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Cianjur dan Kota Tasikmalaya.

Dari ketiga indikator tersebut ternyata capaian IPM Kabupaten Kuningan pada tahun 2017 ini mencapai 67,99 poin atau meningkat 1,83 poin dari tahun 2016 sebesar 66,16 poin atau mengalami pertumbuhan 0,71%. prestasi ini sangat membanggakan bagi kita semua, dan sepatutnya bisa kita pertahankan bahkan kita tingkatkan lagi. saya berharap situasi yang sudah baik dan kondusif terus dijaga oleh seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan. Hal ini akan sangat berarti bagi kelangsungan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan daerah serta peningkatan kehidupan pada semua bidang. kemajuan pembangunan diperkuat dengan terus meningkatnya IPM sebagai barometer keberhasilan pembangunan suatu daerah.