oleh

Merawat Kearifan Lokal untuk Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi

-Berita-259 Dilihat

Malang, (malangkota.go.id) – Pada Minggu, 31 Juli 2022 sore, warga Kampung Badut, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun menggelar acara tradisi selametan kampung atau tasyakuran di area candi Badut kampung setempat. Gelaran ini sebagai salah satu wujud syukur atau rasa terima kasih kepada Tuhan YME atas berkah dan rezeki yang didapat selama ini.

Dengan membawa berbagai makanan dan buah-buahan hasil bumi yang diiringi kesenian tradisional, ratusan warga memadati pelataran candi Badut untuk melaksanakan panjatan doa. Tak hanya tokoh agama dan tokoh masyarakat, kalangan kaum muda yang tergabung dalam karang taruna turut berpastisipasi dalam kegiatan ini

Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko usai acara doa bersama mengatakan bahwa tradisi yang merupakan kearifan lokal ini harus dirawat dan dijaga dengan baik. Apalagi acanya dilakukan ditempat bersejarah dan menjadi ikon bangsa seperti ini. “Dari tradisi yang juga warisan nenek moyang ini maka akan turut mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Bung Edi itu menambahkan, lebih konkritnya, karena acaranya dikemas menarik, dan di tengah kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, pasti banyak warganet atau media yang mempublikasikan.

“Apabila sebuah seni budaya diunggah ke media sosial dan bahkan media mainstream, tentu akan membawa daya tarik bagi yang membaca. Dari sinilah diharapkan akan menambah jumlah tujuan wisatawan terutama wisatawan mancanegara saat datang ke Kota Malang,” urai pria berkacamata itu.

Jika hal itu terealisasi, kata dia, maka secara otomatis akan turut mengungkit ekonomi masyarakat sekitar secara signifikan. Bung Edi mencontohkan, warga dapat menjual aneka kuliner dan suvenir untuk dibawa pulang para wisatawan, sehingga ekonomi masyarakat akan terus bergeliat.

Kearifan lokal ini terang Bung Edi, merupakan kekayaan dan khasanah warna warni budaya yang tentu harus dirawat Bersama. Untuk dijadikan tujuan wisata modalnya sudah ada dan tinggal dikembangkan, kemudian keikutsertaan masyarakatnya juga sudah luar biasa. “Tinggal diberi sentuhan dengan aktivitas yang lain sehingga menjadi suatu event tourism yang berbasis budaya,” paparnya.

Untuk mewujudkan semua itu, Bung Edi meminta agar semua elemen masyarakat turut berperan aktif. Terlebih para kaum muda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pemangku kebijakan, seperti halnya lurah dan camat. “Dengan kebersamaan dan saling mengisi, apapun yang akan menjadi tujuan bersama pasti akan terwujud dengan baik,” pungkasnya. (say/ram)