oleh

Mendukung Pradigma Sehat di Boyolali, Puskesmas Dibangun Kian Representatif

Published by plid2018 on

BOYOLALI – Kesehatan menjadi salah satu poin penting sasaran pembangunan di Boyolali. Dalam mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyelesaikan pembangunan sembilan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di tahun 2018. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan menjadi salah satu dari tiga pilar pardigma sehat yang ditetapkan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina dalam acara peresmian Puskesmas Andong di halaman kantor pada Senin (11/3) ini.

“Terdapat tiga Pilar Paradigma Sehat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan Boyolali. Pilar kedua yaitu penguatan pelayanan kesehatan yang ujung tombaknya adalah Puskesmas. Dengan sarana dan prasarana harus diperkuat, bangunan representatif sehingga bisa melayani masyarakat. Selain itu Puskesmas harus terakreditasi,” terangnya.

Selanjutnya, Lina panggilan akrab Kepala Dinkes Boyolali menjelaskan bahwa pembangunan Puskesmas ini menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan di Boyolali. Selain itu Puskesmas di Boyolali akan terus ditingkatkan dengan akreditasi agar semakin meyakinkan pelayanan mutu pelayanan puskesmas kepada masayrakat.

Dalam peresmian Sembilan Puskesmas yang dipusatakan di Andong ini juga meresmikan Puskesmas Kecamatan Juwangi, Kemusu, Klego, Cepogo, Sawit, Sambi dan Ampel  serta Wonosamodro. Usai peresmian Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat meninjau pelayanan kesehatan dan menyapa masyarakat yang berobat di Puskesmas yang menelan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus tersebut.

“Tujuan membangun Kabupaten Boyolali bagian yang terpenting adalah menyehatkan masyarakat Boyolali. Dalam rangka membangun Puskesmas dan sarana kesehatan dan tentunya ada peningkatan SDM,” terang Wabup Said.

Selanjutnya Wabup meminta agar petugas kesehatan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya dengan tanpa ada perbedaan.

“Agar mampu dilayani dengan sebaik-baiknya. Lebih penting lagi kita yang fasilitas baik, pelayanan baik tidak boleh membedakan siapapun yang dilayani, tidak boleh membedakan kaya miskin dan perbedaan lainnya,” imbuhnya.

Sementara Ketua DPRD Boyolali, S. Paryanto selaku wakil rakyat dari lembaga legislatif akan berupaya menyelesaikan Puskesmas di lain tempat. Dengan pembangunan Puskesmas menurutnya menjadi salah satu dari empat skala prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kemiskinan.

“Kami akan mendorong dan mendukung kalau bisa diselesaikan untuk pembangunan Puskesmas yang lain. Yang dipandang kurang representatif akan kita rehab,” tegas Paryanto. (mjk/dst)