Lato-Lato Tuai Pro-Kontra, Wali Kota Sutiaji: Kita Jangan Latah

Berita164 Dilihat

Klojen (malangkota.go.id) – Dalam beberapa kurun waktu terakhir ini permainan anak-anak bernama lato-lato sedang marak. Seiring berjalannya waktu permainan lato-lato pun menuai pro dan kontra, ada yang melarang dengan dalih dapat membahayakan karena mainan tersebut dapat lepas dan mengenai orang lain maupun dirinya sendiri.

Penjualan Lato-lato yang laris manis di lapak pedagang pasar besar

Di sejumlah daerah siswa dilarang membawa lato-lato ke sekolah. Bahkan pedagang pun dilarang untuk berjualan di area sekolah. Disisi lain, para penjual lato-lato saat ini sangat diuntungkan dengan larisnya penjualan mainan yang sedang viral tersebut.

Terkait hal tersebut, seperti disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Sabtu (14/1/2023) bahwa untuk di Kota Malang pihaknya akan mengkaji ulang filosofi permainan tersebut. “Kita jangan latah atau mengikuti fenomena yang ada. Kita harus paham benar baik buruknya permainan tersebut,” imbuhnya.

Lebih jauh orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu berpesan jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang menumpangi permainan ini dengan tujuan tertentu. “Jangan sampai ada muatan politik dari sebuah permainan ini yang ujung-ujungnya mengadu domba masyarakat,” tegasnya.

Saat ditanya apakah di Kota Malang, khususnya pelajar akan dilarang memainkan lato-lato ini, pria berkacamata itu mengatakan belum ada keputusan. “Mari kita pahami secara seksama kenapa dari sebuah permainan anak-anak menuai pro-kontra. Kita harus berpikir cerdas dan jangan suka ikut-ikutan,” ungkap Sutiaji. (say/yon)