Lintas Daerah
  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Lintas Daerah

  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Kota Malang Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Award 2019

Jakarta (malangkota.go.id) – Kota Malang mengukir prestasi di ajang Indonesia Award 2019. Kota Malang menjadi salah satu kota dari 24 Penerima Apresiasi Indonesia Award 2019 atas program Pengembangan Pertanian Urban Modern di Kota Malang.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji foto bersama Ketua TP PKK Kota Malang usai menerima penghargaan

Penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pada malam penganugerahan Indonesia Awards 2019 yang digelar di Jakarta Concert Hall I News, Kamis (3/10/2019). Turut hadir mendampingi Sekda Kota Malang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kadiskominfo, Ketua TP PKK Kota Malang, serta Tim Urban Farming Kota Malang dari PKK.

Di ajang Indonesia Awards 2019 ini tampak juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Menteri Perhubungan Budi Karyadi, Menkominfo Rudiantara, MenPANRB Syafruddin, Kabulog Budi Waseso, Ketua KPU RI Arif Budiman serta mantan Mahfud MD.

Prestasi yang diraih Kota Malang ini diraih setelah dewan penilai menetapkan Kota Malang sebagai pemerintah daerah yang mampu mengembangkan inovasi serta langkah terobosan dalam strategi pengendalian inflasi, ketahanan pangan serta penanganan stunting melalui program urban farming.

“Keberhasilan ini juga berkat dukungan serta kolaborasi bersama Bank Indonesia Malang. Dimana BI Malang senantiasa mendukung dalam memberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang program urban farming,” ungkap Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji.

Ditambahkannya, prestasi ini tentu juga berkat kerja keras dari Tim Penggerak PKK Kota Malang yang menjadi motor utama sehingga urban farming mampu tersebar merata di 57 kelurahan di Kota Malang.

Baca Juga :  Wakil Wali Kota Bekasi Buka Acara Pelatihan Gabungan Kader Taruna Melati I

“Dan pada muaranya, apresiasi saya persembahkan kepada warga Kota Malang. Karena tanpa partisipasi warga, tentu program ini tak akan bergerak dinamis,“ imbuh Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan yang hadir mendampingi Wali Kota Malang mengatakan bahwa BI Malang berkomitmen mendukung program Pemerintah Kota Malang.

“Urban Farming bertepatan sejalan pula dengan misi kami, khususnya berkaitan dengan strategi pengendalian inflasi daerah. Bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, kami memandang Urban Farming merupakan langkah inovatif. Selain pendampingan program, BI juga memberikan dukungan bibit dan pupuk,“ ungkap Azka.

Indonesia Awards 2019 yang diselenggarakan oleh salah satu grup media nasional tersebut telah menempatkan dan memberikan penghargaan untuk yang kedua kalinya bagi Kota Malang. Tahun 2018, penghargaan diberikan atas program ekonomi kreatif digital, dan tahun 2019 ini Urban Farming telah menghantarkan Kota Malang kembali meraih penghargaan Indonesia Awards 2019.

Baca Juga :  Peserta Seleksi JPT Pratama Jalani Tahapan Uji Gagasan

Yang membanggakan, sebagaimana diutarakan Wali Kota Malang. Kota Malang sesungguhnya meraih dua penghargaan, yakni atas program Urban Farming dan satu lagi penghargaan yang diraih oleh Anjas Pramono yang merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

Ia meraih penghargaan di kategori utama yakni Kategori Tokoh Muda Bangsa karena keberhasilannya dalam mengembangkan aplikasi kemudahan bagi kelompok disabilitas.

Sebagai mahasiswa Teknologi Informatika UB, Anjas juga membuat aplikasi untuk memudahkan orang belajar bahasa isyarat. Hal itu, menurutnya penting untuk berkomunikasi dengan saudara-saudara yang tunarungu mengingat ketidakmungkinan memaksa mereka untuk berbicara.

Anjas yang juga adalah kader NU dan juga pengurus PMII di UB ini membuat aplikasi bernama Difodeaf, sebuah kamus bahasa isyarat. Aplikasi ini pernah meraih medali emas dari University of Malaysia pada 2018.

Aplikasi kedua yang dibuat bernama Locable yang merupakan kepanjangan dari Location for Difable. Aplikasi ini untuk menjawab kendala teman-teman difabel agar bagaimana bisa mengakses tempat yang ramah disabilitas.

Baca Juga :  Satukan Persepsi Pola Fikir

Karya ketiga yang dibuatnya adalah aplikasi jual beli disabilitas (jubilitas). Dia membuat aplikasi ini karena ingin memberikan ruang kepada difabel untuk berwirausaha. Mengingat kesempatan mereka mendapatkan pekerjaan seperti di kantor dan sebagainya sangat kecil.

Ada juga aplikasi yang dibuat Anjas, berkaitan tentang transportasi. Aplikasi tersebut dipasang di angkot dan dapat perunggu di Bali tahun 2018 kemarin. Terakhir ada aplikasi guru ngaji. Aplikasi ini berguna untuk orang tua yang akan memilih guru ngaji untuk anaknya. (hms/yon)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Baca juga :

Kompetensi SDM Jenjang SMP Tahun 2020

DIKLAT BELA NEGARA BANPOL PP

Para PKL Kawasan Puncak Bogor Diberikan Handsanitizer dan...

REMBESAN KALIMALANG KIAN MERESAHKAN WARGA BEKASI

Wawali Launching Hidroponik

Manfaatkan Transformasi Digital untuk Pasarkan Produk Industri Perumahan

Popular Posts

  • 1

    5 Mata Uang Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap

  • 2

    Mengenal Lebih Dekat NEM (XEM), “Blockchain Aset Cerdas”

  • 3

    SYEKH QURO KARAWANG

  • 4

    Budidaya Pohon Kurma

  • 5

    Oknum Mahasiswa Sebut Jokowi “Presiden Bodoh dan Dungu”

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

@2019 - LintasDaerah. All Right Reserved.