oleh

Koperasi Harus Tetap Bangkit di Tengah Pandemi

-Berita-313 Dilihat

Malang, (malangkota.go.id) – Pandemi Covid-19 yang belum usai memberikan dampak terhadap jalannya kegiatan usaha dan operasional koperasi. Dampak yang signifikan juga terjadi terhadap perekonomian di Indonesia. Dari semua lini usaha mikro, kecil hingga koperasi sangat terdampak dengan adanya wabah virus korona. Penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan bahan baku, dan kredit macet.

Berdasarkan online data system (ODS) per 31 Desember 2020, ditemukan banyak koperasi yang mengalami penurunan modal sendiri dan modal luar sehingga berpengaruh terhadap likuiditas. Tidak sedikit pula koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. Sebab, anggotanya tidak sanggup membayar cicilan, juga banyak yang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam.

Di sisi lain, terjadi pula peningkatan pengaduan anggota mengenai perselisihan atas penyelesaian pinjaman yang bermasalah. Banyaknya pinjaman bermasalah tersebut sebagai akibat dari aktivitas usaha anggota maupun masyarakat yang gulung tikar dan akhirnya tutup sebagai dampak Covid-19. Sehingga seperti diketahui bersama, saat ini telah terjadi krisis kesehatan yang berdampak luas kepada krisis ekonomi.

Beberapa hal itu yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji melalui Sekretaris Daerah, Erik Setyo Santoso, ST., MT dalam acara pembukaan bimbingan teknis manajemen koperasi di Hotel Sahid Montana, Ratu (2/6/2021). Lebih jauh disampaikan, akan tetapi, pandemi Covid-19 tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi koperasi. Karena koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia diharapkan mampu hadir membangun perekonomian Indonesia yang berasaskan kekeluargaan.

“Peran koperasi sendiri sebagai suatu badan usaha yang bekerja sama dengan masyarakat dalam meningkatkan taraf perekonomian menuju lebih baik. Koperasi dianggap mampu menyentuh langsung masyarakat bawah, terutama para pelaku usaha yang terkena dampak pandemi. Koperasi diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat seperti UMKM dan pedagang kecil untuk bangkit dan terus bergerak maju,” imbuhnya.

Sebab lembaga koperasi, kata Erik, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerja sama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya.

“Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, karena tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya,” urainya.

Pandemi Covid-19 ini sekaligus menjadi momentum bersama untuk meningkatkan kerja koperasi agar lebih efisien. Karenanya, pemberdayaan koperasi merupakan langkah strategis menumbuhkan pembangunan nasional. Keberhasilan pemberdayaan koperasi tentunya diukur dari besarnya nilai kesejahteraan yang dirasakan anggotanya.

“Kehadiran koperasi jangan semata dilihat sebagai perwujudan konstitusi, namun lebih dari itu eksistensi koperasi harus dipandang sebagai suatu kebutuhan,” sambungnya lagi.

Langkah ini dirasakan dapat menjadi solusi konkrit untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di masa pandemi. Guna mencapai titik tersebut tentunya harus dilakukan berbagai upaya secara menyeluruh, terintegrasi, serta bersinergi. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong koperasi untuk meningkatkan kapasitas dan perannya. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

”Ke depan juga diharapkan pengurus dan pengawas koperasi menjadi lebih kompeten dalam menyusun berbagai strategi pemulihan ekonomi yang terjadi. Tangkas dalam merancang kiat preventif guna meminimalisir timbulnya embrio permasalahan yang dapat menyebabkan pertentangan, serta cakap dalam memberikan pelayanan terbaik juga menggencarkan promosi usaha koperasi,” paparnya.

Lebih jauh lagi, kata pria yang senang bergurau itu, sumber daya manusia koperasi juga diharapkan mampu membawa koperasi beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kemudian memanfaatkan market place berbasis online, maupun penggunaan sosial media untuk memanfaatkan peluang serta kesejahteraan anggota koperasi itu sendiri. Sehingga dengan berbagai upaya tersebut, koperasi mampu eksis merealisasikan pemulihan ekonomi baik secara nasional, khususnya di Pemerintah Kota Malang. (say/ram)