JAKARTA, kabarSBI.com – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menghadiri forum Fourth session of the Forum on Human Rights, Democracy and the Rule of Law: Strengthening democracies to build back better: challenges and opportunities yang digelar PBB di, Jenewa, Swiss, beberapa waktu lalu. Dalam forum itu, Roro Esti melaporkan Indonesia telah menyelesaikan kepresidenannya di G20 dengan pesan ‘Recover Together, Recover Stronger’ dimana hal ini menyoroti pentingnya upaya kolektif dalam menciptakan solusi pemulihan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam masa kepresidenan G20 Indonesia, lanjut Roro Esti, tiga isu prioritas yang diadopsi yakni penguatan sistem kesehatan global, energi berkelanjutan, serta transformasi digital. Pada saat yang sama, The United Nations Climate Change Conference Conference of Parties 27 (COP 27) di Mesir, diakhiri dengan kesepakatan memberikan pendanaan ganti kerugian dan kerusakan kepada negara-negara rentan yang terkena dampak bencana iklim.
“Mengingat juga komitmen negara-negara untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2030,” kata Roro Esti dalam keterangan tertulis yang dikutip Parlementaria, Senin (28/11/2022). Berdasarkan komitmen-komitmen yang disepakati pada tingkat internasional, Roro Esti berpendapat keberhasilan komitmen tersebut perlu dilandasi dengan kebijakan nasional yang dibutuhkan, serta fungsi pengawasan yang optimal terkhusus dari parlemen.
Dalam kapasitasnya sebagai Anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, industri, riset dan inovasi, sekaligus sekretaris dari Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI, Roro Esti menjelaskan bahwa komitmen nasional Indonesia telah di buat terhadap isu perubahan iklim, hingga telah ditranslasikan menjadi beberapa regulasi dan target nasional.
“Seperti skema emisi Net-Zero dan pengurangan emisi karbon. Berkaitan dengan komitmen dalam mengurangi terget emisi, Indonesia telah memiliki target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen di tahun 2030, dan 43,20 persen dengan dukungan internasional. Khusus di sektor energi, Indonesia juga memiliki target untuk mencapai bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025,” urai Roro Esti.
Politisi Partai Golkar ini menitikberatkan bahwa fungsi pengawasan di DPR sangatlah penting dalam untuk dapat mencapai target-target tersebut. Adapun dalam kapasitasnya sebagai Anggota Parlemen muda, Roro Esti menjelaskan bahwa representasi di parlemen, baik dari segi representasi usia maupun gender, dapat mempengaruhi kualitas fungsi pengawasan DPR terhadap kinerja pemerintah.
Turut hadir dalam agenda tersebut Presiden Dewan Hak Asasi Manusia, Mr. Federico Villegas; Duta Besar dan Perwakilan Tetap Argentina untuk Kantor PBB dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, Mr. Federico Villegas; Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Mr. Volker Türk; dan Duta Besar dan Perwakilan Tetap Bahama untuk Kantor PBB dan Organisasi lainnya, Patricia A. Hermanns. (sf/aha/red)