oleh

Kemajuan dan Prestasi Boyolali Dukung Komitmen Cegah Korupsi

Published by plid2018 on

JAKARTA – Selama dua hari pada Selasa-Rabu (4-5/12) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan kegiatan memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2018. Bertempat di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta agenda ini diikuti sejumlah kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah serta BUMN/BUMD. Dalam acara yang dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini diikuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yang terlibat dalam pameran dan dihadiri Bupati Boyolali, Seno Samodro.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengunjungi stan pameran milik Pemkab Boyolali dan langsung ditemui Bupati Seno Samodro. Dari berbagai aplikasi yang diterapkan Pemkab Boyolali, Bupati Seno menyampaikan bahwa efisiensi menjadi hal penting dalam pelayanan  kepada publik.

“Kita efisiensi waktu dalam perencanaan dan penganggaran. Selain itu untuk pelayanan perijinan juga sangat efektif waktu hingga penghematan kertas dengan penggunaan aplikasi yang ada,” terangnya singkat kepada Presiden dan rombongan.

Sementara Presiden Jokowi mengatakan kementerian/lembaga negara di Indonesia wajib melakukan inovasi agar tidak terjebak dengan rutinitas monoton. Pihaknya mengajak seluruh pejabat negara baik pusat maupun daerah agar tidak ragu memangkas peraturan-peraturan yang selama ini menghambat.

“Pangkas regulasi yang mempersulit langkah, jebakan-jebakan kesalahan lakukan debirokrasi dan berorientasi hasil goal oriented bukan procedure orientied, payung ekosistem itu menjadi bagian terintegrasi dalam pemberantasan korupsi dan menjadi agenda yang kita kerjakan bersama dengan KPK,” ujarnya.

Inovasi di tengah pesatnya perkembangan teknologi juga menjadi upaya dalam mencegah tindak korupsi. Dalam layanan pemerintah harus efisien, cepat, dan transparan tidak akan terjadi tindak korupsi.

Dalam kegiatan ini, terdapat juga pameran inovasi dan aksi antikorupsi dari sejumlah Kementerian, Lembaga Negara, BUMN/BUMD dan pemerintah daerah. Kemudian diselenggarakan pula seminar, konferensi, festival digital pemerintah hingga lelang barang rampasan dan gratifikasi.

Seperti diketahui Kabupaten Boyolali dari sisi rencana aksi pemberantasan korupsi terintegritas melalui aplikasi Monitoring Center of Prevention (MCP), Boyolali yang paling tinggi se-Indonesia. Pencapaian sebesar 92 persen ini didukung dengan beberapa aplikasi unggulan milik Pemkab Boyolali.

“Pelaporan dilakukan dengan aplikasi. Di Boyolali kita sudah integrasi SiBangun  dengan Simda, perencanaan dan penganggaran sudah terintegrasi. Selain itu terkait optimalisasi pendapatan daerah dengan sistem Sipad kita sudah 100 persen. Selanjutnya Sistem Informasi Harta Kekayaan Boyolali (Siharkaboy) wajib sebagai aplikasi laporan harta kekayaan bagi pegawai, perangkat desa, pegawai BLUD dan BUMD sudah dilaunching KPK dan akan di share di seluruh Indonesia,” jelas  Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali, Achmad Nasution di lokasi stan pameran. (mjk/dst)