BERITA BOGOR – Sebanyak 22 pelajar Tingkat SMA sederajat yang telah menjadi Kader Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (Posbindu PTM) melakukan praktik pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kali ini seluruh siswa kelas 10 telah menjalani deteksi dini kesehatan bertempat di SMAN 1 Babakan Madang, Selasa (2/7/2022) pagi.
Program kegiatan ini di latar belakangi adanya prevalensi gaya hidup kurang gerak dan pola makan tidak sehat pada remaja cukup tinggi, sehingga berisiko tinggi mengalami penyakit tidak menular sehingga deteksi dini penyakit tidak menular dianggap penting. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, kader remaja perlu mendapatkan pelatihan yang dimulai dari remaja sejak usia 15 tahun serta melibatkan pentahelik.
Turut hadir 15 perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan dari 3 Puskesmas, guru sekolah dan pihak Kecamatan Babakan Madang. Para Kader Posbindu PTM terlihat antusias saat melakukan deteksi dini kesehatan sekaligus memberikan edukasi tentang pencegahan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa remaja.
Disela – sela kegiatan, Fadyah Noor, S.Pd.M.M. selaku Wakil Kepala.Kesiswaan SMAN 1 Babakan Madang mengatakan praktik pemeriksaan deteksi dini penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa kepada remaja ini akan dilaksanakan secara berkala, dimulai dari peserta didik kelas 10 dan berlanjut pada jenjang kelas berikutnya. “Sebanyak 396 peserta didik dan 60 guru beserta staf sekolah dilakukan pemeriksaan deteksi dini, kemudian diberikan edukasi PTM dan kesehatan jiwa sekaligus pembagian buku panduan secara cuma-cuma kepada seluruh peserta didik,” ucapnya.
Kedepannya, kata Fadyah Noor berharap, setiap satu semester akan dilakukan pemeriksaan ulang kepada para peserta didik termasuk kepada mereka yang beresiko tinggi terhadap penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Seiring itu, pihak sekolah akan menyiapkan pos khusus untuk Kader Posbindu PTM dan Kesehatan Jiwa Remaja di lingkungan sekolah sekaligus menambah jumlah kadernya. “Kami berharap seluruh peserta didik tumbuh sehat dengan jiwa yang kuat, menjaga kesehatan jiwa dan mencegah PTM,” harapnya.
Sementara, Ka Sub Kordinator Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Kabupaten Bogor, dr Rohjayanti, mengatakan bahwa faktor risiko penyakit tidak menular seperti pengukuran tekanan darah, gula darah sewaktu, indeks massa tubuh dan lain-lain dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap orang, namun masih banyak pula yang memerlukan bantuan melalui Posbindu.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan para kader remaja mampu memberikan penyuluhan mengenai PTM dan upaya pencegahannya. Serta, diharapkan pula mampu menumbuhkan kesadaran remaja dan kader mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin dalam meningkatan perilaku hidup sehat. Ia juga berharap peran orang tua juga sangat penting dalam menanamkan edukasi pola hidup bersih dan sehat guna menjaga kesehatan jiwa remaja dan mencegah penyakit tidak menular.
“15 orang Dinkes dan 3 puskesmas dari Babakan Madang turut mendampingi dan mengedukasi remaja. Tadi Kader Posbindu sudah cukup baik menggunakan peralatan deteksi dini, seperti alat tensi darah untuk memeriksa tekanan darah, alat Gluco meter untuk memeriksa gula darah, alat lingkar perut untuk mengukur lingkar perut, alat timbang badan untuk mengukur berat badan, yang kemudian di catat pada lembar skrining riwayat kesehatan remaja, lalu membagikan buku panduan dan melakukan edukasi langsung secara tatap muka. Sekolah ini yang pertama kali melakukan kegiatan deteksi dini oleh Kader sekolah yang diharapkan menjadi percontohan bagi sekolah lainnya di Kabupaten Bogor untuk membentuk Kader Posbindu PTM dan kesehatan jiwa,” terangnya.
Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Babakan Madang, Iding Sahrudin,SKM,S.IP, MH.Kes. menjelaskan hasil pemeriksaan deteksi dini penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa pelajar di SMAN 1 Babakan Madang pada hari ini akan dijadikan data peta resiko penyakit tersebut seperti adanya gejala – gejala obesitas diabetes, hipertensi, maupun kesehatan kejiwaan. Data kesehatan remaja tersebut akan menjadi data milik sekolah dan pihak kecamatan yang akan di integrasikan dengan pihak Puskesmas dan terintegrasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, serta laporan hasil pemeriksaan tersebut akan terintegrasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Jadi, program Posbindu PTM ini merupakan langkah nyata dari Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka mencegah dan mengurangi resiko penyakit tidak menular dan upaya meningkatkan kesehatan jiwa remaja sebagai generasi penerus bangsa. Kedepannya secara bertahap akan direalisasikan terbentuknya Posbindu PTM dan Kesehatan Jiwa di 15 Sekolah se Kecamatan Babakan Madang,” jelasnya. (Adv)