
Bantuan logistik dari Pemprov Jabar tiba di Posko BPBD Kabupaten Bogor (3/1/2020) dinihari.
BERITA BOGOR – Bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan intensitas curah hujan cukup tinggi bertepatan dengan Tahun Baru 2020, dinihari. Dalam penanggulangannya, membutuhkan biaya yangbtidak sedikit dan energi yang cukup besar serta bersinergi, berkolaborasi dan berkordinasi antar instansi.
Peran setta elemen masyarakat dan swasta diharapkan pula untuk dapat bersama – sama dalam rangka peduli kemanusiaan.
Kabupaten Bogor yang memiliki 40 Kecamatan, dikepung bencana alam tanah longsor dan banjir. Berdasarkan informasi sementara dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor telah terjadi bencana alam di 56 lokasi wilayah Kecamatan Babakan madang, Sukajaya, Cibinong, Bojonggede, Gunungputri, Cisarua, Ciawi, Sukahati, Parungpanjang, Pamijahan, Jasinga, Rumpin, Nanggung, Citereup, dan Cileungsi.
Melihat dari dekat persiapan dan kesigapan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta kinerja Posko Bencana Tanah Longsor dan Banjir BPBD Kabupaten Bogor, sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga 3 Januari 2020. Bupati dan Wakil Bupati Bogor didampingi Kepala BPBD, Rabu (01/01) pukul 13.00 WIB sudah berada di Posko Bencana Tanah Longsor dan Banjir BPBD Kabupaten Bogor melakukan inspeksi mendadak, selanjutnya bergegas menuju lokasi bencana di Kecamatan Nanggung dqn sejumlah lokasi bencana alam lainnya.
Baca juga : Dinsos Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Di Ciampea
Dalam laporan pandangan mata dan keterangan dari sumber kompeten, Tim Berita Bogor juga memergoki hal – hal yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Bahwa, kuantitas personil organik BPBD Kabupaten Bogor masih terbatas kendati tidak dapat dipungkiri semangat pengabdian yang cukup tinggi sehingga puluhan personil organik ini bekerja ekstra keras seperti tidak pernah mengenal lelah melakukan evakuasi dari satu lokasi bencana ke lokasi bencana lainnya yang tersebar di 54 titik bencana. Sedangkan para petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Bogor disibukan dengan melakukan kordinasi dan pengecekan kondisi terkini ke seluruh tim penanggulangan bencana yang berada di lapangan.
“Personil organik kita ya hanya segini jumlahnya, maka itu yang libur pun kita perintahkan masuk kerja dan terjun ke lokasi bencana. Kalau ditinjau dari luas wilayah Kabupaten Bogor dan akses jalan yang tidak mudah untuk ditempuh, sudah menjadi tantangan kita pantang menyerah sesuai tupoksi kita melakukan penyelamatan warga dan sampai malam pun kita tetap melakukan evakuasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah.
Armada yang digunakan untuk mobile, perahu karet, dapur umum dan logistik yang jumlahnya masih terbatas tidak menyurutkan semangat untuk berkordinasi dan berkolabirasi dengan tim gabungan yang berada di lokasi bencana. “Kita sudah kordinasi dengan TNI Polri, Rescue Pemadam Kebakaran, Tagana Dinas Sosial, Dinkes, PMI, FPRB dan Destana, Pramuka Peduli Kwarcab Kabupaten Bogor. Semua bergerak bersama – sama yang penting adalah menyelamatkan jiwa jangan sampai jatuh korban lebih banyak lagi,” jelasnya, Rabu (01/02) sore.

Evakuasi dan buka jalur menggunakan alat berat
Sementara, Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengajukan penambahan anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT). “Kita sudah mengajukan untuk percepatan proses BTT. Bupati Bogor sudah menandatangani surat pernyataan bencana dan langsung diajukan ke Pemprov Jabar,” ucap Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin, di Posko Bencana BPBD Kabupaten Bogor, Kamis (02/01) malam.
Baca juga : Keberhasilan Program KB Kota Bogor
Dirinya juga menyinggung jumlah korban jiwa, jumlah warga terdampak bencana dan kerugian material akibat bencana alam yang terjadi sejak awal tahun 2020 dinihari. “Kita akan mengeluarkan rilis resmi. Saat ini kita masih terus berkordinasi, bersinergi dan berkolaborasi dengan semua instansi dalam rangka menghimpun semua laporan dan data data yang dihimpun dari seluruh lokasi bencana. Jadi, belum bisa kita pastikan berapa banyak korban jiwa, jumlah warga terdampak dan kerugian material akibat bencana ini,” terangnya.
Tak lama berselang, datang Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan menghampiri Sekda Kabupaten Bogor. Begitu pula dengan, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama Kepala Dinas PUPR, sepertinya sudah janjian (red), hadir di Posko Bencana Tanah Longsor dan Banjir BPBD Kabupaten Bogor, setelah sejak pagi mereka masing – masing meninjau lokasi bencana bencana di Kecamatan Cileungsi, Jasinga, Nanggumg dan Sukajaya.
Baca juga : Penguatan SDM Satpol PP Kabupaten Bogor Tahun 2018
Terlihat lelah, namun faktanya para pejabat ini masih tetap bersemangat melanjutkan kordinasi untuk memantapkan rencana penanggulangam bencana dan pendistribusian logistik ke daerah – daerah yang terisolir, serta berdiskusi terkait kendala akses jalan yang akan dilalui kendaraan operasional, logistik dan alat berat. Kordinasi di malam yang cuacanya dingin tersebut dilanjutkan dengan manikmati nasi goreng bersama, selanjutnya satu persatu kembali ke kediaman masing – masing.
Dinihari, Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan didampingi Dede Armansyah masih sempat memeriksa truk serbaguna BPBD yang mengangkut bantuan logistik bantuan Pemprov Jawa Barat. Pemkab Bogor akan segera mengirimkan bantuan sandang dan pangan ke lokasi bencana. “Ini bantuan dari Pemprov Jabar berupa bahan pokok untuk warga terdampak bencana alam,” kata Yani Hasan,” Jum’at (03/01) dinihari. (als/red)

Sketsa lokasi yamg dibahas terkait akses menuju lokasi bencana yang akan dilalui kendaraan operasional, bantuan logistik dan alat berat

Bantuan logistik dari Pemprov Jabar

Personil Logistik BPBD tak kenal lelah mendistribusikan bantuan