oleh

Hujan Deras Guyur Bogor

-Berita, Utama-449 Dilihat

Hujan Deras Guyur Bogor 209

Hujan Deras Guyur Bogor 209

BERITA BOGOR – Hujan yang diharapkan masyarakat Bogor lantaran kemarau panjang, akhirnya hujan mengguyur deras di sebagian wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Selasa (8/10/2019) sore. Hujan deras disertai petir mengguyur wilayah Cibinong dan sekitar terjadi pukul 18.30 WIB. 

Akibat derasnya hujan di Puncak Bogor juga membuat Sungai Cisarua meluap hingga sempat merendam sejumlah rumah di permukiman warga Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua. Derasnya aliran sungai terjadi ba’da Magrib membuat warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut meningkatkan kewaspadaan.

“Air sungai Cisarua mengalir deras, sempat menggenangi rumah-rumah warga. Khawatir hujan lebih deras lagi diatas perbukitan, warga yang tingal sekitar bantaran Sungai Cisarua waspada hujan deras susulan di pegunungan dan hulu sungai ,” kata Topik, warga Cisarua melalui pesan singkat, malam. 

Hujan Deras Guyur Bogor 210

Hujan Deras Guyur Bogor 210

Sementara, tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, mencapai 150 sentimeter atau berstatus Siaga III Banjir Jakarta. Hujan mengguyur sejak pukul 16.00, bertahan hingga pukul 18.00 hampir merata terjadi di wilayah Bogor.

Kepala Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menuturkan, kenaikan TMA melauap sangat cepat. Hujan yang mengguyur Bogor sejak pukul 16.00, tinggi TMA masih di posisi 30 sentimeter atau di bawah angka normal. Selanjutnya meningkat, pada pukul 17:45 dengan ketinggian 70 sentimeter dengan status siaga IV Banjir Jakarta. Lalu pukul 18.00 TMA naik ke 130 sentimeter, dan pukul 18.20, TMA 150 sentimeter dalam posisi level siaga III Banjir Jakar

Sedangkan di wilayah Kota Bogor, sebuah rumah warga di wilayah Ciwaringin, Kelurahan Cibogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, dilaporkan nyaris ambruk tergerus longsor akibat terdampak intensitas hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bogor dan sekitarnya sejak sore hari hingga petang tadi.

Kepala BPBD Kota Bogor Rr Juniarti Estiningsih membenarkan kejaidan tersebut terjadi sekitar pukul 18.50 WIB tadi. Rumah itu sedikit menggantung karena sebagian pondasinya tergerus longsor karena lokasi di pinggiran sungai Ciliwung. Beruntung tidak ada korban jiwa mauoun luka dalam peristiwa tersebut. Namun, penguhuni rumah yang berjumlah 14 jiwa terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang aman karena khawatir terjadi longsor susulan. 

Hujan Deras Guyur Bogor 211

Hujan Deras Guyur Bogor 211

Satu hari sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Citeko, Forcaster Stamet Citeko, mengabarkan telah terjadi fenomena alam berupa butiran es menyerupai kristal berhamparan di puncak Gunung Gede Pangrango. 

“Secara ilmu pengetahuan, fenomena itu sering terjadi pada musim kemarau. Terlebih di sejumlah gunung yang ada di Pulau Jawa. Udara pada musim kemarau di wilayah ini berasal dari Australia karena negara tersebut sedang musim dingin. Hal ini juga memberikan dampak kepada sejumlah gunung yang ada di kawasan Pulau Jawa,” papar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Cisarua, Bogor, Asep Firman.

Baca juga :  PB PON Bertanggungjawab Pada Rumput GBLA

Dirinya mengatakan, dinginnya suhu juga dipicu lantaran efek dari musim kemarau. Dinginnya suhu udara saat malam akan terus berlangsung hingga pagi hari jelang siang. “Hingga bumi kembali menyerap energi gelombang pendek dari matahari, kemudian dipancarkan lagi ke atmosfer, pada saat itulah kita akan kembali merasakan kehangatan atau panas bumi,” katanya.

Secara umum, fenomena membekunya embun merupakan hal biasa terjadi di puncak gunung maupun ketinggian. Selain puncak musim kemarau, kristalisasi embun yang terjadi di Alun-alun Suryakencana juga terjadi lantaran pengaruh dari Monsoon dingin Australia. Di mana saat itu terjadi pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia. Saat ini rata-rata suhu di puncak Gunung Gede berkisar 18°C. Sedangkan pada malam hari hingga subuh berkisar 2-5°C. Saat suhu dingin itu, ditambah ketinggian Gunung Gede kurang lebih 2.958 mdpl. “maka dipastikan bisa terjadi butiran kristal seperti itu,” jelasnya. (*/red) foto metropolitan

Baca Artikel Aslinya