oleh

Haidar Alwi Minta Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Jangan Dikaitkan Kasus Rizieq

-Berita-638 Dilihat


PENANGGUNG Jawab Tunggal Aliansi Relawan Jokowi atau ARJ Haidar Alwi mengatakan, rekonsiliasi antara presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pasca pilpres tidak ada relevansinya dengan kasus yang menjerat Rizieq Shihab yang kini sedang berada di Mekah.

Hal itu dikatakan Haidar untuk menanggapi pernyataan mantan Koordinator Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil berpendapat rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo dapat dimulai dengan memulangkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Menurut Haidar, wacana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto harus dilihat secara jernih kedua sosok negarawan tersebut.

“Harus diingat ini sebagai upaya rekonsiliasi sosial, bukan rekonsiliasi politik apalagi bargain sebuah kasus,” kata Haidar Selasa (9/7/2019).

Masih menurutnya, pernyataan Dahnil dengan ada syarat rekonsiliasi dengan pembebasan Rizieq ini sangat keliru dan ini tak ada korelasi antara kasusnya dengan rekonsiliasi pasca-Pilpres.

“Rekonsiliasi pasca-pilpres tak bisa dikaitkan dengan kasus hukum tertentu. Sebab, rekonsiliasi sejatinya ditujukan untuk menyelesaikan perbedaan pandangan dan konflik kepentingan di masyarakat,” pungkas Haidar.

Sebelumnya, melalui akun Twitter, Dahnil menilai rekonsiliasi pasca-pilpres hendaknya dimulai dengan memulangkan Rizieq Shihab ke Indonesia.

Seperti diketahui, pada April 2017 Rizieq bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah umrah. Namun, hingga kini Rizieq tak kunjung pulang ke Tanah Air.

Saat itu tengah muncul kasus chat (percakapan) via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga menjerat pemimpin FPI itu dengan seorang perempuan bernama Firza Husein. Setahun berjalan, polisi menghentikan kasus tersebut dengan alasan tidak cukup bukti. (bakti)