oleh

Gerakan Revolusi Mental Harus Mengacu Pada Nilai Integritas

Para Aparatur Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Unsur Perguruan Tinggi di Kabupaten Kuningan sebanyak 80 orang mengikuti Kegiatan Sosialisasi dan Penguatan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Kabupaten Kuningan Tahun 2018.

Kegiatan yang digagas oleh Sub Bidang Ideologi dan Bela Negara Bidang Ketahanan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kuningan, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan mewakili Bupati Kuningan pada Hari Rabu Tanggal 28 Nopember 2018 bertempat di Aula Resort Prima Sangkanhurip.

Kegiatan ini diikuti oleh para Sekretaris SKPD, Sekretaris Kecamatan dan Unsur Perguruan Tinggi di Kabupaten Kuningan sebagai tindak lanjut Intruksi presiden nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor 100/1734/SJ Tahun 2017 tentang Pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental di Daerah.

Oleh karena itu kegiatan ini ditujukan untuk memberikan informasi yang menyeluruh tentang gerakan revolusi mental kepada aparatur pemerintah, dunia usaha, akademisi dan masyarakat agar adanya kesamaan persepsi, pandangan dan pemahaman dalam upaya mempercepat internalisasi 3 (tiga) nilai-nilai revolusi mental yaitu Integritas, Ethos Kerja dan Gotong royong, baik di lingkungan pemerintah maupun kepada masyarakat luas.

Dalam kegiatan ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kuningan mendatangkan Narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.

Dalam paparannya yang disampaikan oleh Kasubdit Karakter dan Wawasan Kebangsaan, bahwa Alur Implementasi Kebijakan program GNRM harus mengarah pada langkah strategis pembentukan dan penataan kelembagaan Gugus Tugas GNRM Kabupaten Kuningan dan peningkatan peran strategis unsur Aparatur Pemerintah, Dunia Usaha, Dunia Pendidikan dan Masyarakat dalam melakukan perubahan yang positif di berbagai bidang. Narasumber lainnya adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Kepala BKPSDM Kabupaten Kuningan dan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kuningan.

Bupati Kuningan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda, melalui gerakan revolusi mental diharapkan dapat dilahirkan insan-insan berkualitas dan unggul, yang menjunjung tinggi nilai, norma, dan identitas budaya bangsa, mempunyai kesadaran dalam mengelola kekayaan alam secara efisien dan berkelanjutan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Selain itu dapat ditingkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam politik dengan memberi kontribusi pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (antikorupsi), mewujudkan keadilan, dan memperkuat pertahanan dan keamanan negara. Menurutnya, Gerakan Revolusi Mental harus mengacu pada nilai integritas, etos kerja dan gotong royong agar tercapai upaya membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera. Sehingga untuk mewujudkannya kita semua harus dapat memperbaiki dan membangun karakter bangsa indonesia serta mengubah perilaku masyarakat.

Gerakan Nasional Revolusi Mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat dengan cara yang cepat dan berkelanjutan untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan negara untuk mampu menciptakan kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Komitmen untuk senantiasa menangani dan menyelesaikan permasalahan di daerah khususnya di Kabupaten Kuningan, menjadi tugas penting Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental yang implementasinya melalui aksi nyata program gerakan melayani, gerakan bersih, gerakan tertib, gerakan mandiri dan gerakan bersatu.

Contoh nyata implementasi program Gerakan Melayani diantaranya harus adanya peningkatan kapasitas SDM dan peningkatkan Pelayanan Publik. Aksi nyata Gerakan Bersih, contohnya upaya peningkatan PHBS, pengelolaan lingkungan dan langkah strategis pencapaian Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi.

Aksi nyata Gerakan Tertib diantaranya peningkatan kondusivitas melalui perilaku tertib penggunaan ruang publik/fasilitas umum, penggunaan media sosial (tidak hoax), administrasi kependudukan, berlalu lintas, penanganan narkoba dan penyakit masyarakat. Aksi nyata Gerakan Mandiri, terkait strategi pertumbuhan ekonomi dan pencapaian kemandirian daerah.

Sedangkan aksi nyata Gerakan Bersatu, terkait adanya peningkatan perilaku demokrasi pancasila, toleran dan rukun antar umat beragama serta perilaku yang mendukung kesadaran nasionalisme, patriotisme, dan kesetiakawanan sosial. Di akhir acara, Sekretaris Daerah berpesan agar semua pihak dapat memahami dan mensosialisasikan Gerakan nasonal revolusi mental kepada seluruh elemen masyarakat serta adanya tindak lanjut penataan kelembagaan gugus tugas revolusi mental di kabupaten kuningan sebagai media perubahan didukung semangat nilai-nilai revolusi mental yang mendukung perwujudan kuningan yang makmur, agamis dan pinunjul.