Festival Kampung Budoyo Agustusan Ketawanggede Hidupkan Ekonomi Warga

Berita144 Dilihat

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia serta untuk membangkitkan roda ekonomi, warga RW 3 Kelurahan Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru Kota Malang memiliki kreativitas dengan menggelar Festival Kampung Budoyo Agustusan di sepanjang Jalan Kerto Pamuji sampai dengan Jl Watu Mujur, Jumat (25/8/2023).

Festival budaya Ketawanggede Agustusan

Pada festival ini warga masyarakat menjual berbagai produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), berbagi kuliner dan makanan tradisional. Festival dibuka oleh Ketua RW 3 Ketawanggede Drs. Medi Harsono yang ditandai dengan pemukulan gong.

Tim Kreatif Festival Kampung Budoyo Agustusan Ketawanggede, Mukti Wijaya mengungkapkan festival ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI yang mengangkat berbagai produk budaya dan UMKM yang ada di Kelurahan Ketawanggede.

“Kami sengaja mengangkat tema budaya untuk menanamkan kecintaan Masyarakat, terutama generasi muda terhadap budaya bangsa,” jelas Wiwit, panggilan akrab Mukti Wijaya, Jumat (25/8/2023).

Kegiatan ini juga menjadi ajang komunikasi antara warga Ketawanggede dengan masyarakat umum di Kota Malang, termasuk juga dengan para mahasiswa yang selama ini banyak tinggal dan hidup bersama membaur dengan masyarakat di Ketawanggede.

Di Festival Kampung Budoyo Agustusan menyuguhkan pasar rakyat tempo dulu, produk UMKM, jajanan tempo dulu, panggung hiburan, dolanan anak, edukasi budaya, ada juga penampilan ontel Malang, dan pagelaran wayang suket. “Di festival ini ada 50 stan, dan berlangsung selama tiga hari sampai dengan Minggu (27/8/2023),” terang Wiwit.

Sementara itu Ketua RW 3 Kelurahan Ketawanggede, Medi Harsono mengatakan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan warga RW 3. Dikatakannya kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat warga untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang ke-78.

“Sangat penting mengangkat budaya bangsa untuk dikenalkan kepada generasi muda, termasuk bagaimana luar biasanya budaya Jawa. Jangan sampai orang Jawa lupa akan Jawa-nya,” pesan Medi. (cah/yon)