Lintas Daerah
  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Lintas Daerah

  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Dulu Dwitunggal Sukarno-Hatta, Sekarang Prabowo-Sandiaga

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bicara soal dwitunggal layaknya pasangan proklamator Sukarno-Hatta. Dalam konsep dwitunggal itu, Prabowo disebut sebagai leader atau pemimpin sementara Sandiaga disebut sebagai eksekutor.

“Kami dorong Prabowo dan Sandi tampil otentik, mereka harus lengkapi, ceria, gembira dan tidak semua yang ngomong Prabowo terus, jadi berbagi peran. Kami ingin menunjukkan, kami adalah dwitunggal. Kalo dulu ada dwitunggal Sukarno-Hatta, sekarang dwitunggal, Prabowo-Sandi. Pak Prabowo leader, Pak Sandi eksekutor,” kata Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak di D’Consulate, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).

Baca juga: BPN Soal Ba’asyir: Sekarang Dirangkul, Kemarin Dituduh Radikal

Hal itu disampaikan Dahnil saat bicara soal pembagian peran antara Prabowo-Sandiaga saat debat perdana capres-cawapres. Dia juga bicara soal Prabowo yang datang tanpa beban dan Jokowi datang dengan janji yang tak ditepati.

Baca Juga :  PWKI Anugrahkan Penghargaan Kepada Wali Kota Bekasi

“Prabowo datang tanpa beban, karena dia (Jokowi) datang dengan janji yang tidak ditepati. Katanya tidak impor, lalu ada Jaksa Agung yang dari parpol, bagi saya justru beban masa lalu Jokowi yakni banyak sekali, bahkan cenderung penuh kebohongan,” ujar Dahnil.

Dia juga menyatakan Prabowo tak akan menyerang pribadi Jokowi atau yang berada di luar konteks debat. Dahnil pun menuding soal kubu Jokowi yang tak paham data seperti soal pernyataan Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia yang sempat disampaikan Prabowo.

“Yang dimaksud Prabowo adalah besar secara jumlah penduduk. Misalnya, yang namanya Jawa Tengah itu lebih besar, jumlah penduduknya 34 juta sedangkan Malaysia hanya 31 juta lebih. Ini konteksnya begitu. Penggunaan majas, orang yang menggunakan bahasa begitu dia kaya narasi. Narasinya bias dan sebagainya, orang low context nggak punya narasi, jarang baca,” tutur Dahnil.

Baca Juga :  Tabur bunga memperingati Serangan Umum 4 Hari Kota Surakarta

Penyebutan dwitunggal Prabowo-Sandiaga ini dikemukakan oleh Direktur Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said. Dia menyatakan ada chemistry dan keserasian antara Prabowo dan Sandiaga saat debat Pilpres 2019 kemarin.

“Kami tunjukkan seorang Prabowo-Sandiaga Uno, berbagi peran dengan baik. Kekompakan diperlukan. Kita melihat fenomena Dwitunggal yang saling melengkapi,” ucap Sudirman Said, dalam diskusi Perspektif Indonesia, di mal Sarinah, Jakarta, Sabtu (19/1/2018).

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pun menepis penyebutan dwitunggal kepada Prabowo-Sandiaga. Menurut Direktur Program TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Aria Bima, Dwitunggal bukan hanya sekedar chemistry atau kecocokan pasangan pemimpin. Ia mengatakan, Dwitunggal menyangkut peran sejarah, kapasitas, integritas dan meletakkan dasar negara serta peran merebut kemerdekaan.

“Dwitunggal Prabowo-Sandi itu agaknya hanya dilihat dari sudut chemistry psikologi. Itu pun belum teruji dalam kepemimpinan negara dalam tingkat nasional. Tidak bisa menyebut sepasang capres cawapres sebagai dwitunggal hanya dari kekompakan debat,” ucap Bima. (detik)

Bagikan ini:

Terkait

Baca Artikel Aslinya

Baca Juga :  Kasum TNI Sambut Kedatangan Wapres RI di Mako Paspampres

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Baca juga :

Konsultasi KB bisa di Car Free Day

30 Kubik Sampah Diangkut di Pulau Pangggang

Nonton Film Keluarga Cemara

Pertigaan Wika Kini Terpasang Lampu Traffic Light

Senam Hui Chun untuk Lanjut Usia

Kader dan Eksponen Partai Demokrat Harus Back To...

Popular Posts

  • 1

    Mengenal Lebih Dekat NEM (XEM), “Blockchain Aset Cerdas”

  • 2

    5 Mata Uang Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap

  • 3

    Budidaya Pohon Kurma

  • 4

    3 Top Altcoin Non-Bitcoin untuk Portofolio Anda Tahun ini

  • 5

    Bupati Kuningan Hadiri Pelantikan dan Pengukuhan Karang Taruna Dalem Bima Desa Panyosogan

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

@2019 - LintasDaerah. All Right Reserved.