Disporapar Optimis Kunjungan Wisata Meningkat di 2023

Berita207 Dilihat

Klojen (malangkota.go.id) – Sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Malang, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang telah menyiapkan berbagai program unggulan di tahun 2023 ini. Disporapar pun optimis seiring dengan makin tingginya kunjungan wisata ke Kota Malang.

Wisatawan hadir di Klenteng eng An Kiong

Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si mengungkapkan data riil kunjungan wisata ke Kota Malang di tahun 2022 ada sebanyak 13.555.201 wisatawan yang tercatat melalui kunjungan di 53 destinasi wisata Kota Malang, diantaranya kampung tematik, taman kota, museum, mal, dan destinasi wisata lainnya.

Menurutnya ini sangat bagus, sebab kunjungan wisatawan ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Malang yaitu kurang lebih 867.042 jiwa (jumlah penduduk semester I tahun 2022-sumber: http://dispendukcapil.malangkota.go.id/).

“Rata-rata tiap hari ada 37.500 wisatawan datang ke Kota Malang, kalau masing-masing wisatawan mengeluarkan uang Rp.100.000 saja per hari, maka uang yang beredar dari wisatawan di Kota Malang setiap harinya sekitar Rp.375.000.000 per hari,” jelas Baihaqi, Senin (9/1/2023).

Potensi besar ini harus dapat ditangkap dan terus dikembangkan, agar kesejahteraan warga masyarakat di Kota Malang meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan ekonominya. “Pariwisata sekarang menjadi primadona devisa negara yang paling unggul dan utama menggantikan devisa dari pertambangan dan energi. Potensi wisata di Kota Malang ini luar biasa,” tutur Baihaqi.

Ditambah dengan jumlah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Kota Malang yang berjumlah kurang lebih 400.000 mahasiswa. Apabila itu dapat dikelola dengan baik, asalkan diberikan komitmen akan ketertiban, kenyamanan, fasilitas, kondisivitas, dan lain sebagainya, maka warga masyarakat Kota Malang ekonominya pasti akan jalan dan meningkat.

Terlebih, dikatakannya di tahun 2023 akan banyak event besar di Kota Malang, seperti halnya Proliga, dan bulan ini ada Liga Bola Basket Indonesia (IBL) yang sedianya dilangsungkan di GOR Bima Sakti. Diceritakan Baihaqi, untuk Proliga yang akan digelar di GOR Ken Arok pada tanggal 8-12 Februari mendatang, mereka pasti membutuhkan sarana prasara, makan, penginapan, belanja, dan lainnya.

Sebagai antisipasi kesiapan, pekerjaan rumah besarnya adalah terutama masalah parkir, karena banyak keluhan dari agen-agen travel dan pemandu wisata yang berkunjung ke Kota Malang. “Kota Malang dianggap sering menolak rezeki, karena saat wisatawan yang datang membawa bus dan ingin kepingin melihat Alun-Alun Merdeka, Kawasan Wisata Kayoetangan, belanja-belanja, akan tetapi terbentur lahan parkir yang masih belum siap untuk kendaraan besar,” jelasnya.

Selain itu, diterangkan Baihaqi, kesadaran masyarakat Kota Malang harus ditingkatkan dan memberikan pemahaman jika Kota Malang sebagai Kota Wisata. “Baik itu di Kayoetangan, Kampung Warna-Warni, maupun kawasan wisata lain di Kota Malang harus terus dirawat dan dijaga,” tambahnya.

Mempertahankan yang sekarang sudah ada itu sudah sangat luar biasa. UMKM-nya ditingkatkan, wisata kulinernya juga harus dipertahankan kebersihannya, harganya pun harus bersahabat. “Jangan sampai ada yang mematok dengan harga tak wajar, karena wisatawan akan membawa kesan yang multikompleks. Kuliner di Kota Malang itu enak, murah, masyarakatnya baik dan menyenangkan,” lugas Baihaqi.

Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah komitmen pemerintah daerah, dimana sinergi semua perangkat daerah terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dishub, Disporapar sangat diperlukan. “Bagaimana pembangunan wisata harus bisa berkesinambungan. Kalau sudah berkesinambungan, nantinya siapapun kepala daerahnya, wisata di Kota Malang tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya. (cah/yon)