oleh

Disdagperin Boyolali Bangun Kios Bentuk Buah

Published by plid2018 on

BOYOLALI – Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Kabupaten Boyolali sebagai kota yang sejuk dan hijau, berbagai macam inovasi mulai dikembangkan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali berusaha mewujudkan inovasi tersebut. Salah satunya dengan membangun beberapa kios yang berbentuk buah.

Dijelaskan oleh Kepala Disdagperin Kabupaten Boyolali, Karsino bahwa buah buah yang ada di Kabupaten Boyolali yang tertanam di 19 kecamatan ternyata banyak sekali jumlahnya. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk mengangkat potensi buah buah tersebut menjadi sebuah ikon berbentuk kios.

“Pada hakekatnya tidak lain tidak bukan keinginan Pemkab Boyolali itu mengangkat ikon ikon buah yang terpendam. Boyolali harus sexy, nyaman ditinggali, dan nikmat disinggahi. Kami akan terus membangun sebuah inovasi inovasi pasar modern atau rakyat agar bagus, salah satunya membangun kios,” terangnya saat dijumpai di ruang kerjanya, pada Kamis (10/1).

Menelan anggaran sekitar Rp 150 juta di setiap lokasi, pihaknya akan membangun beberapa lokasi kios berbentuk buah tersebut. Bangunan yang terbuat dari rangka besi dan Glassfibre Reinforced Concrete (GRC) ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengujung karena bentuknya yang unik.

“Saat ini kita sudah membangun bentuk kios semacam itu di Alun Alun Lor, Kidul dan Indrokilo. Bahkan tahun ke depan, di titik titik tempat yang strategis pun, sangat mungkin kita membangun sebuah kios berbentuk buah,” ungkap Karsino.

Di Alun Alun Lor sebelah utara, akan dipasang kios berbentuk buah manggis dan jeruk, Alun alun Lor sebelah selatan dibangun kios berbentuk buah belimbing dan jambu. Untuk di parkiran Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) sebelah selatan dibangun kios berbentuk buah apel dan labu, sedangkan di sebelah barat dipasang kios berbentuk buah pepaya dan jambu mete. Selain kedua tempat tersebut, di Alun Alun kidul juga akan terpasang kios berbentuk buah strawberry dan semangka.

“Di Boyolali semakin hari semakin tambah moncer. Rakyatnya, masyarakatnya tambah happy,” katanya.

Kios berbentuk buah tersebut dapat digunakan siapapun untuk usaha berjualan demi meningkatkan perekonomian. Pihaknya menghimbau, agar pedagang yang ingin berjualan di kios yang berukuran 10 meter persegi tersebut menaati segala peraturan, mulai dari legalisasi berdagang hingga selalu menjaga kebersihan lingkungan.

“Jadi siapapun nanti yang kepengen ya monggo. Tapi saya tekankan, para pedagang harus menjaga kebersihan dan ketertiban,” pungkasnya. (dst/bet)