Dinkes Kota Malang Ajak Masyarakat Peduli TBC

Berita183 Dilihat

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr. H. Husnul Muarif, MM mengajak seluruh warga masyarakat untuk membantu eliminasi TBC (Tuberkulosis) di Kota Malang.

Kepala Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif saat memberikan arahan dalam FGD dan Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Malang

Ajakan tersebut disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Malang yang digagas oleh Sub-Sub Recipent (SSR) Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Komunitas Peduli TBC Kota Malang.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (18/1/2023) ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Malang, perwakilan Dinkes Kota Malang, Dinas Kominfo Kota Malang, KOPI TB Kota Malang, RSI UNISMA, RS Lavalette, serta perwakilan media yang ada di Kota Malang.

Dijelaskan dr. Husnul, Dinas Kesehatan Kota Malang telah membantu dari sisi medis, sedangkan masyarakat dapat membantu dari sisi psikologi berupa dukungan moral agar pasien semangat untuk minum obat.

Dalam pengobatan TBC, pihak Dinkes Kota Malang telah membebaskan biaya obat TBC. “Sehingga masyarakat yang terkena TBC bisa melakukan pengobatan di faskes terdekat dengan rumah,” imbuhnya.

Disebutkan dr. Husnul situasi TBC di Kota Malang pada tahun 2022 cukup menjadi pekerjaan. Tercatat ada 19.157 orang terdekteksi sebagai suspek kasus TBC.

“Hingga saat ini untuk pasien TBC Sensitif Obat di Kota Malang sebanyak 1.970 orang. Sebanyak 1.256 orang berdomisili di Kota Malang. Sedangkan pasien TBC Resisten Obat yang diobati di RSSA Kota Malang kurang lebih 100 orang, yang berdomisili di Kota Malang sebanyak 23 orang. Jadi sangat penting dilakukan pendeteksian dini,” tegasnya.

Permasalahan pasien Tuberkulosis, disampaikan dr. Husnul bukan masalah obatnya, namun ada faktor lain seperti efek samping obat, kurangnya uang untuk mengambil obat di layanan, tidak ada uang untuk pemenuhan gizi, sehingga peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung pasien TBC yang sedang melakukan pengobatan.

“Untuk itulah kolaborasi dan penguatan koordinasi berbagai pihak dalam penanggulangan Tuberkulosis di Kota Malang sangat diperlukan,” terang dr. Husnul.

Mananggapi hal tersebut, Staf Program SSR Yabhysa Peduli TBC Kota Malang, Yayuk Widianah, SE, menjelaskan peran Yabhysa Peduli TBC Kota Malang dalam membantu eliminasi TBC di Kota Malang adalah melakukan upaya penemuan kasus TBC secara aktif (Active Case Finding) dengan metode investigasi kontak dan penyuluhan.

“Stigma yang terjadi di masyarakat terhadap pasien TBC masih besar, sehingga dibutuhkan peran serta semua pihak untuk mendukung pasien TBC menyelesaikan pengobatannya,” tambahnya.

Yabhysa Peduli TBC Kota Malang juga membantu pelacakan pasien yang mangkir dari pengobatan, baik di awal diagnosa maupun mangkir dalam proses pengobatan.

“Yabhysa Peduli TBC Kota Malang memiliki kader aktif sebanyak 45 kader yang tersebar di lima kecamatan. Kami membuka peluang untuk masyarakat yang inginnya bergabung menjadi kader dengan menghubungi Yayuk Widianah selaku Staff Program di nomor 081-333-331-485 atau datang langsung ke kantor Yabhysa di Jalan Sunan Ampel I Nomer 3 Dinoyo, Kota Malang,” jelasnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan Dinkes Kota Malang dan komunitas kesehatan yang berada di Kota Malang.

Menurutnya kesehatan adalah kebutuhan primer masyarakat. “Sehingga harus lebih diprioritaskan agar masyarakat tumbuh menjadi masyarakat yang sehat dan dapat membangun peradaban Kota Malang yang berkemajuan,” pungkasnya. (ntin/yon)