Dinas Sosial Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Jonggol

Berita250 Dilihat

Dinas Sosial Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Jonggol 239

BERITA BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Sosial menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana alam pergeseran tanah berkordinasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Jonggol, Selasa (25/10/2022)

Bantuan logistik kebutuhan warga terdampak pun diserahkan untuk meringankan kebutuhan sehari – hari, mulai dari sembilan bahan pokok dan sandang yang diperlukan. Warga juga bergotong royong memenuhi kebutuhan pangan di dapur mandiri yang logistiknya dipasok oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor. 

Sebelumnya, Kepala Desa Jonggol melaporkan sebanyak 22 warga Kampung Jagaita Rt.002/006 yang terdampak bencana alam pergeseran tanah masih membutuhkan bantuan logistik untuk kebutuhan sehari – hari dan sandang pangan, Senin (24/10) malam. 

Sekedar diketahui, sebanyak 22 kepala keluarga di Kampung Jagaita Rt.002/006 Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, terdampak bencana alam pergeseran tanah pada  Kamis, 13 Oktober 2022, sekitar pukul 14.30 WIB, yang di respon cepat oleh BPBD dan Tagana Kabupaten Bogor dan unsur pemerintahan serta IPSM setempat, tepatnya terletak di titik geografi  lintang -6°28’51,774″S 107°4’26,586″E. 

Baca juga :  Kinerja Disnakkan Kabupaten Bogor

Kronologis kejadian, pada saat hujan deras sehingga menyebabkan arus sungai cipamingkis naik dan mengakibatkan abrasi pada daerah bibir sungai sehingga mengakibatkan pergeseran tanah yang mengakibatkan sebanyak 22 unit rumah warga terdampak, bahkan tanaman di persawah ikut terbawa arus air yang cukup deras. Tak hanya itu, fasilitas umum yang mengalami dampak kerusakan diantaranya Mushola Al-Muqmin mengalami rusak berat. 

Situasi terakhir, bagian tanah yang bergeser masih terus bergerak dibutuhkan penangan lebih lanjut dari dinas/intansi terkait karena dikhawatirkan ketika arus sungai Cipamingkis naik abrasi pada bagian bibir sungai semakin berdampak kepada masyarakat serta beberapa rumah sudah terkena dampak beberapa makam kuburan sudah di pindahkan keluarga. 

Hingga saat ini pergerakan tanah masih terjadi dan semakin meluas kepada masyarakat serta rumah warga sudah banyak yang mengalami keretakan dan sebagian rumah mengalami pergeseran serta 1 unit rumah a/n Ebih Suhendi akan ambruk karena posisi rumah berada pada bibir abrasi.

Dari analisa tim gabungan tersebut disebutkan bahwa diibutuhkan pembangunan Bronjong serta aliran sungai baru sepanjang +- 300 M oleh pihak terkait karena ketika arus sungai naik abrasi pada bibir aliran sungai terus terjadi dan mengakibatkan pergeseran tanah pada area pemukiman dan berdampak langsung kepada warga dengan Panjang +- 860 M, Tinggi +- 35 M dan Lebar +- 1,5 Hektar.

Baca juga :  Pemkab Bogor Salurkan Bantuan dan Dapur Umum Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Bojong Koneng

Serta dibutuhkan penanganan lebih lanjut secepatnya karena dikhawatirkan dampak dari abrasi semakin terkana kepada masyarakat setempat karena pada saat inipun pergerakan tanah masih terus terjadi dan meluas kepada beberapa rumah warga serta rumah a/n Ebih Suhendi kemungkinan akan ambruk menyuluruh karena dekat dengan bibir abrasi sungai Cipamingkis.

Dinas Sosial Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Jonggol 240

22 Wilayah Kecamatan Rawan Bwncana 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengingatkan 22 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi mengalami pergerakan tanah. Warga yang tinggal di daerah itu pun diminta untuk selalu waspada.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko, pada Senin (24/10) mengungkapkan, wilayah dengan Potensi pergerakan tanah di 22 kecamatan tergolong menengah hingga tinggi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Baca juga :  Anak Jalanan Ciawi Diberikan Bimbingan Rehabsos

Yakni, Kecamatan Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang dan Tanjungsari. 

Di samping itu, ada 14 kecamatan memiliki potensi menengah hingga tinggi dengan disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan. Ini merupakan fenomena pencampuran air, lumpur dan kerikil, mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir. (*/red)

Artikel Terkait :

Baca Artikel Aslinya