BOYOLALI – Beberapa desa di Kabupaten Boyolali tergerak mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satunya Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali yang memulai usaha dengan berupa pemasangan audio. Jenis usaha yang tergolong unik ini hanya saja tidak didirikan di wilayah desa setempat. Lokasi usaha ini justru berada di Jalan Jendral Sudirman, Komplek Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan sistem menyewa tanah.
“Kami optimis BUMDes usaha audio ini semakin berkembang,” ujar Kades Karanggeneng, Suparji
Ditemui wartawan disela-sela peresmian BUMDes tersebut, Kamis (14/3), dijelaskan pendirian BUMDes dimaksudkan untuk mendongkrak pendapatan desa. Pemasukan hasil usaha ini akan digunakan untuk mendukung kemakmuran desa dan masyarakat. Untuk itu pihak Desa menurut Suparji telah menggelontor modal sebesar Rp 100 juta. Sementara untuk tahun 2019 ini akan ditambah Rp 70 juta.
Sejumlah dana tersebut tak hanya untuk usaha audio saja. Namun sebagian digunakan untuk mendukung usaha di bidang pariwiata dengan memanfaatkan embung desa sebagai destinasi wisata.
“Embung sudah jadi dan kami juga sudah memberikan bibit buah- buahan untuk ditanam di kawasan embung. Nantinya, pengelolaan wisata embung diserahkan kepada BUMDes,” imbuhnya.
Bahkan saat ini, kawasan embung saat ini sudah menjadi jujugan warganya untuk bersantai. Sebagian memanfaatkan embung untuk kegiatan memancing. Sebagian lagi untuk mencari udara segar karena lokasinya dipenuhi aneka tanaman.
Adanya BUMDesdi Desa Karanggeneng ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto. Pihaknya berharap BUMDes tersebut bisa berkembang dengan baik.
“Kunci utama pada pengelolaan, kami optimis BUMDes ini bisa berkembang,” terang Purwanto singkat. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)