Lintas Daerah
  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Lintas Daerah

  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Daging Qurban Tanpa Kantong Plastik

BERITA BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku bangga terhadap kesadaran warga Kota Bogor dalam menyambut Idul Adha. Dari titik-titik yang ia temui, sudah banyak panitia qurban yang tidak lagi menggunakan kantong plastik dalam membungkus daging.

“Memang belum semua, karena kita baru mulai tahun ini. Tapi saya lihat sudah banyak yang tidak pakai plastik ya. Ada yang pakai bongsang, besek, daun dan lain-lain. Banyak warga yang laporan ke saya lewat sosial media kalau di tempatnya sudah tidak pakai plastik. Berarti kesadaran warganya bagus,” ungkap Bima di sela pemotongan hewan qurban di kediamannya, Minggu (11/8/2019).

Sebelumnya, Bima Arya mengimbau kepada warga Kota Bogor, agar tak menggunakan kantong plastik dalam pendistribusian hewan kurban lewat surat bernomor: 658.1/1866-DLH perilah Himbauan Qurban Tanpa Kantong Plastik.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Berbaris, ASN Dilatih PBB

Baca juga :  PAD Kota Bogor Belum Capai Target

Dalam surat tersebut, Bima meminta kepada seluruh panitia pelaksanaan qurban untuk menjaga dan mengendalikan kebersihan lingkungan di tempat penampungan, penjualan dan pemotongan hewan qurban. Melaksanakan pendistribusian hasil pemotongan hewan kurban dengan tidak menggunakan kantong plastik hitam atau kantong plastik sekali pakai sebagai wadah daging qurban.

Selain itu diimbau juga menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan, atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil hak atas daging kurban. Terakhir, mengelola limbah pasca pelaksanaan kurban. “Jangan dibuang ke sungai,” kata Bima.

Menurut Bima, ada tiga hal yang diharapkan lewat imbauan itu. Selain lingkungan, juga mengenai kesehatan dan ekonomi kecil. “Soal lingkungan sudah pasti. Selain itu, kandungan zat yang terdapat pada kantong plastik hitam sangat berbahaya bagi kesehatan, yakni mengandung logam berat seperti timbal (Pb),” jelasnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Berikan Bantuan Sembako ke Keluarga Pasien Covid-19

Baca juga :  Pelatihan Pengelolaan Tata Naskah Dinas Bagi PNS

“Dan terakhir dengan menggunakan bongsang seperti ini bisa menggenjot pendapatan pengrajin bongsang, yang kebanyakan diproduksi oleh pelaku ekonomi kecil. Alhamdulillah, bongsang bambu laris manis hari ini. Pedagang senang, lingkungan aman,” tambahnya. (red) 

Bagikan ini:

Terkait

Baca Artikel Aslinya

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Baca juga :

Pelayanan Publik Perlu Ditingkatkan

Tabligh Akbar Tegaskan Persatuan, Hindari Perpecahan

400 Orang Ditahan Terkait Rusuh Jayapura

Luas Lahan Pertanian Menyusut

WALI KOTA BEKASI SERAHKAN BANTUAN UNTUK PALU 1.2...

PPDB Seleksi Tahap Dua Dibuka 25 Juni 2020

Popular Posts

  • 1

    Mengenal Lebih Dekat NEM (XEM), “Blockchain Aset Cerdas”

  • 2

    5 Mata Uang Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap

  • 3

    3 Top Altcoin Non-Bitcoin untuk Portofolio Anda Tahun ini

  • 4

    Bupati Kuningan Hadiri Pelantikan dan Pengukuhan Karang Taruna Dalem Bima Desa Panyosogan

  • 5

    Budidaya Pohon Kurma

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

@2019 - LintasDaerah. All Right Reserved.