Bupati Kuningan H. Acep Purnama meninjau beberapa lokasi pembangunan di Kecamatan Cimahi, ( 20/1/2019). Lokasi pembangunan itu diantaranya lokasi Pembangunan Puskesmas, Pembangunan jalan beton serta jembatan Cikeusik yang sudah goyang kontruksinya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati yang didampingi oleh Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR ) Kabupaten Kuningan, Ridwan Setiawan mengatakan bahwa, pembangunan beberapa kegiatan di Kecamatan Cimahi ini bertujuan untuk meningkatkan sarana kesehatan di Kecamatan Cimahi, jarak yang terlalu jauh dengan perkotaan diperlukan penunjang sarana kesehatan yang memadai untuk pelayanan kesehatan di Kecamatan Cimahi.
Puskesmas Cimahi ini sudah dilengkapi dengan sarana rawat inap dan petugas medis sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa tertangani dengan cepat. Selain itu juga peningkatan sarana jalan di Kecamatan Cimahi bertujuan untuk pelayanan bidang ekonomi masyarakat.
Masyarakat bisa begitu cepat membawa hasil pertanian ke pasar-pasar besar seperti pasar luragung dan Cibingbin sehingga derajat ekonomi Kecamatan Cimahi dapat meningkat. Hal ini sesuai dengan visi Kabupaten Kuningan yiatu Maju ( Ma’mur, Agamis dan Pinunjul ). Ia berharap masyarakat Kabupaten Kuningan menjadi masyarakat yang maju dalam segala hal, baik ekonomi, sosial dan budaya sehingga derajat hidup masyarakat Kabupaten Kuningan dapat meningkat.
Saat meninjau jembatan bendung yang menghubungkan dua kecamatan, yakni kecamatan Cidahu (Desa Cikeusik) dan Kecamatan Cimahi (Desa Cikeusal), Bupati Acep menyebut jembatan tersebut rusak karena tingginya curah hujan beberapa hari yang lalu sehingga berdampak kepada rusaknya konstruksi bangunan jembatan tersebut.
“Kami sudah membuat kajian terhadap bangunan tersebut dan sudah disampaikan kepada BBWS selalu pihak yang berwenang untuk memperbaikinya. Usulan terhadap perbaikan jembatan tersebut juga sudah sampaikan,” kata Acep.
Ia berharap jembatan tersebut segera diperbaiki, karena dengan rusaknya jembatan tersebut arus transportasi 2 kecamatan jadi terganggu, berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat.