KETUA Koordinator BUMN Watch Naldi Nazar Haroen SH menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan mendiamkan saham mayoritas PT Bank Bukopin Tbk kini dikuasai negara asing.
Menurut Naldi, seharusnya Bank Indonesia (BI) dan Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir bisa menyelamatkan masalah keuangan yang dialami Bank Bupokin tersebut.
“Terus terang saya merasa sangat prihatin kenapa bank yang tergolong tua di Indonesia ini bisa dikuasai asing. Seharusnya, BI dan Kementerian BUMN bisa menyuntikan dananya ke Bank Bukopin itu. Kan ada saham perintah disana sebesar 9,8 persen. Kenapa tidak ditambah saja,” ungkap Naldi ujar Naldi Rabu 17 Juni 2020.
Ditambahkan Naldi Haroen, Bank Bukpoin sudah berdiri 50 tahun dan sebagai penopang Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) di Indonesia. Sehingga, amat disayangkan jika bank itu kini dikuasai negara asing
“Saya nggak percaya, kalau bank yang telah di kuasai asing akan mendukung UMKM. Mereka akan lebih banyak ke personal dan cooperatenya,” jelas Naldi.
Naldi menduga ada persaingan antar bank di Indonesia saat terjadinya masalah keuangan pada Bank Bukopin. Hal itu menyebabkan, tidak turunnya peran pemerintah untuk menyelamatkan Bank Bukopin.
“Saya menduga ada gelagat persaingan antar bank juga. Sehingga, pemerintah tidak turun tangan menyelamatkan bank itu dari genggaman negara asing,” ungkap Naldi.
Kedepan Naldi berharap, pengawasan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap bank-bank yang ada di Indonesia bisa diperketat. Hal itu, lanjut Naldi, untuk mengetahui terjadinya masalah keuangan dari awal yang terjadi disetiap bank.
“Jadi nasabah tidak ketar-ketir menyimpan uangnya di bank itu. Mereka merasa aman dan tidak risau. Kapanpun nasabah yang akan melalukan transaksi penarikan dalam jumlah besar tidak dibatasi oleh bank tersebut,” pungkas Naldi Nazar Haroen SH.
Sebelumnya, KB Kookmin Bank yang berasal dari Korea Selatan dikabarkan telah menyetor dana komitmen berupa escrow account sebesar US$ 200 juta ke dalam rekening deposito Bank Bukopin. Sehingga, KB Kookmin Bank kini menguasai saham Bank Bukopin itu. (jal/fia)