Lintas Daerah
  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Lintas Daerah

  • Home
  • Berita
  • Investasi Usaha
    • Syariah
    • Bisnis Digital
  • Sejarah Budaya
  • Wisata
    • Kuliner
  • Serba Serbi

Bulog Harus Antisipasi Kebutuhan Pangan Akibat Corona

WAKIL Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan saat ini dunia tengah digegerkan oleh virus Corona, tentunya hal ini mempengaruhi ketersediaan pangan nasional.  Ia berharap Bulog dapat mengantisipasi seluruh kebutuhan pokok baik secara regional maupun nasional. Diketahui, ketersediaan Beras Bulog di Bangka Belitung berjumlah 2000 ton dan diperkirakan cukup sampai 3 bulan ke depan.

Kendati demikian, Dedi mengimbau pihak Bulog harus siap dengan segala kemungkinan terjadi akibat virus Corona.

“Mau tidak mau dan siap tidak siap akan menghantui sistem ketahanan pangan Indonesia, mengingat sebagian besar bahan baku dan pangan sadalah impor,” ucap Dedi.

Dedi meminta agar Bulog menghitung berapa kebutuhan pokok rakyat Indonesia dalam setahun ke depan. Kemudian, berapa yang biasa diproduksi dalam negeri, berapa yang impor. Selanjutnya, impor itu dari negara mana, tingkat risiko impornya itu seberapa besar.

Baca Juga :  Waspada Bahaya Longsor dan Banjir Akibat Hujan Intens

“Sehingga sudah bisa diantisipasi oleh kita ketersediaan kebutuhan pokoknya, kalau impornya misalnya digeser ke negara mana atau kemudian apa yang bisa kita tanam sekarang untuk memenuhi kebutuhan itu, dan saya pikir sudah bisa dihitung dari sekarang,” papar Dedi.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, jika memang jalan keluar tetap melakukan impor maka cari impor yang sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Jika biasanya Indonesia impor dari China karena rata-rata harganya murah, maka cari negara lain yang impornya memiliki standar  harga yang sama.

Kemudian, saat meninjau Gudang Pupuk Bangka di Pangkal Pinang, Dedi meminta PT Pupuk Indonesia agar mengeluarkan produk pupuk lokal yang saat ini banyak dipakai oleh para petani. Salah satu masukannya adalah dengan pemberian nama yang hampir serupa namun lebih memikat seperti ‘Pupuk Berlian Biru’, agar para petani akan tertarik untuk menggunakan produk lokal. (jik)

Baca Juga :  Surakarta Raih WTP Ke 10 Berturut-Turut

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Baca juga :

Wawalikota Apresiasi BSM Gelar Serambi Berkah Ramadhan

Disperta dan Ketahanan Pangan Gelar Grand Final Duta...

Mulai April Beberapa Ruas Jalan di Boyolali Segera...

Lebih Dari 19.500 Orang Jalani Pemeriksaan COVID-19 di...

Fahri Ingin DPR dan DPRD Diperkuat

Gubernur Kalsel Dan Bupati Banjar Panen Padi Bersama...

Popular Posts

  • 1

    Mengenal Lebih Dekat NEM (XEM), “Blockchain Aset Cerdas”

  • 2

    5 Mata Uang Kripto Terbaik Berdasarkan Market Cap

  • 3

    Budidaya Pohon Kurma

  • 4

    3 Top Altcoin Non-Bitcoin untuk Portofolio Anda Tahun ini

  • 5

    Prediksi Bitcoin dan Altcoin di Masa Depan

  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

@2019 - LintasDaerah. All Right Reserved.