oleh

Amcross Kunjungi Sibat Desa Ngangrong; Ampel

Published by plid2018 on

BOYOLALI – Delegasi American Red Cross (Amcross) atau Palang Merah Amerika melakukan kunjungan program Pengurangan Risiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) di Kabupaten Boyolali pada Kamis (6/12). Perwakilan Amcross, D Kendall Repass dan Margaret Stanberry didampingi Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan Provinsi Jawa Tengah serta Kabupaten Boyolali, merasa senang dapat melihat dan berinteraksi dengan anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat).

“Di seluruh dunia ada tim semacam Sibat, sehingga anggota Sibat harus selalu sehat agar dapat membantu warga lain saat situasi darurat dan pengurangan risiko bencana,” ujar Kendall di Posko Sibat PMI, Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel.

Kendall juga mengapresiasi kemampuan anggota Sibat yang ternyata memiliki talenta bermusik.

“Saya kagum, ternyata anggota Sibat memiliki keahlian bermusik juga, dan tentu akan sangat membantu menyampaikan pesan mitigasi dan pengurangan risiko di masyarakat,” katanya.

Sementara Koordinator Sibat Desa Ngagrong, Joko Yuwono mengungkapkan dampak positif adanya program kerjasama ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang potensi risiko dan mitigasi bencana.

“Kami sangat terbantu oleh PMI yang membuka wawasan kami dan memahami lingkungan desa kami yang berpotenai bencana, sehingga program ini harus dikembangkan terus oleh PMI,” terangnya.

Masih di tempat yang sama, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Letjen (Purn) H. Sumarsono mengungkapkan bahwa Sibat merupakan bentukan PMI menjadi salah satu tulang punggung dalam respon bencana.

“Dalam situasi darurat bencana, Ketua Umum PMI H. Jusuf Kalla, telah menginstruksikan agar dapat memberikan bantuan maksimal 6 jam setelah kejadian,” ujar Sumarsono.

Program kerjasama PMI dengan Amcross di Boyolali telah berjalan satu tahun ini di bidang mitigasi bencana yaitu pipanisasi dari sumber mata air, pembuatan jalur evakuasi sepanjang jalan desa menuju lokasi aman dan sistim peringatan dini longsor di Desa Ngagrong. Sementara di Desa Lencoh Kecamatan Selo, Desa Wonodoyo Kecamatan Cepogo dan Desa Cluntang; Kecamatan Musuk.

“Desa Ngagrong berpotensi longsor dan angin karena berada di lereng gunung Merbabu. Sedangkan 3 desa lain berada di lereng gunung Merapi, sehingga tim Sibat memiliki peran penting saat situasi darurat,” terang Sumarsono yang pernah menjadi Panglima Kodam IV Diponegoro.

Pihaknya juga mengingatkan bahwa selain bencana alam juga bencana sosial.

“Mengingat tahun depan adalah tahun politik, maka anggota Sibat PMI harus bersikap netral saat bertugas sebagai relawan PMI,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut tim Amcross dan PMI juga mengunjungi SMPN 3 Ampel yang telah mengembangkan sekolah siaga bencana.

“Pendidikan kebencanaan juga penting diterapkan sejak dini melalui kegiatan di sekolah,” tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)