oleh

2 Perlintasan Rel Kereta Api di Jakarta Timur Ditutup

-Berita-527 Dilihat

SETELAH dilakukan sosialisasi selama kurang lebih satu bulan, dua perlintasan rel kereta api di Jakarta Timur akhirnya ditutup oleh 100 petugas gabungan.
Kasi Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Andreas Eman mengatakan, rincian perlintasan rel kereta api yang ditutup, JPL 52 Pasar Enjo Pisangan Timur, Pulogadung dan JPL 66 Penggilingan atau Stasiun Cakung.
Penutupan melibatkan petugas dari unsur Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI, Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Satwil Lantas Jakarta Timur, Garnisun dan unsur terkait lainnya.
“Penutupan lintasan dilakukan dengan cara memasang beton pembatas jalan atau movable concrete barrier (MCB) dan lempengan beton,” ujarnya, Sabtu (11/5/2019).
Ia menambahkan, dalam proses penutupan itu pihaknya melakukan rakayasa lalu lintas. Rekayasanya, yaitu kendaraan dari arah Stasiun Jatinegara menuju Pisangan Lama harus melintas ke Jalan Raya Bekasi Timur dan naik ke flyover Cipinang Cipinang Lontar. Kemudian berputar arah di traffic light depan Polsek Pulogadung dan berputar arah lagi di kolong flyover.
Selanjutnya kendaraan belok kiri menuju Jalan Pisangan Lama Selatan atau di samping gedung Logistik. Sedangkan arah sebaliknya, kendaraan dari Pisangan Lama Selatan menuju Jalan Raya Bekasi, berputar arah depan Mapolsek Pulogadung menuju flyoverCipinang Lontar dan masuk ke Jalan Raya Bekasi Timur. Jika ingin ke arah Pondok Kopi maka berputar arah di U Turn depan Kantor Imigrasi Jakarta Timur.
Sementara, di perlintasan Stasiun Cakung, kendaraan dari arah Bekasi menuju Penggilingan atau Pulogebang diluruskan menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai dan berputar di U-Turn Buaran kemudian naik ke flyoverPondok Kopi.
“Sebaliknya, kendaraan harus melintas melalui Jalan Soemarno, naik ke Fkyover Pondok Kopi dan berputar di U-Turn Buaran atau mencari alternatif lainnya,” paparnya.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Nur Salam menjelaskan, penutupan dilakukan karena pihaknya telah mengoperasikan sistem double double track(DDT). Dengan demikian, setiap 2 hingga 4 menit sekali akan ada kereta api melintas.
“Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan maka perlintasan rel kereta api itu harus ditutup,” tandasnya. (bjk/fad)